Seorang Lagi Putus Sekolah
BENGKULU RU.ID - Warga Gang Mulya Jalan Soepratpto Kelurahan Angguta Dalam Kota Bengkulu, Mareta 42 tahun tidak pernah menyangka jika kedua anaknya masing-masing Akbar Saputra 6 tahun dan Bayu Witra yang baru berusia 9 bulan terindikasi stunting. Ini disampaikan wanita yang menjadi tulang punggung keluarganya itu, Kamis (7/7).
"Kedua anak saya ini (Akbar dan Bayu, red) saat lahir beratnya sekitar 2 Kg. Selama ini memang saya pantau, pertumbuhan keduanya tidak sama dengan anak-anak pada umumnya," ungkap Ibu yang memiliki enam orang anak dikontrakan yang ditempatinya bersama empat anaknya, karena dua anaknya lagi diketahui sudah berumahtangga.
Namun, lanjut Mareta, karena keterbatasan pengetahuannya, jadi dirinya tidak pernah menyangka jika dua orang anaknya yang paling kecil terindikasi stunting.
"Kalau kita lihat, seperti Akbar pertumbuhannya memang tidak sama dengan kawan-kawan seumurannya. Sekarang saja berat Akbar yang usianya sudah 6 tahun sekitar 10 Kg dan tinggi sekitar 80-90 CM," katanya.
Meskipun demikian, harap Mareta, dirinya tetap berharap kedua anaknya ini dapat selalu sehat. Selama ini kedua anaknya dijaga anaknya David, 15 tahun yang putus sekolah akibat keterbatasan biaya.
"Saya ini bekerja di gudang bumbu dengan pendapatan harian berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 60 ribu per hari. Itulah untuk bayar kontrakan Rp 500 ribu dan listrik Rp 100 ribu per bulan serta untuk makan," ujar Mareta.
Sementara itu, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Ratu Sambang Kota Bengkulu, Heri Prasetyo menyampaikan, melihat secara kasat mata, kedua anak Ibu Mareta terindikasi kuat menderita stunting.
"Indikasi itu bisa dilihat dari tinggi dan berat anak, serta beberapa parameter lainnya," jelas Heri.
Namun untuk memastikannya tetap harus melalui pemeriksaan secara medis. Penyebab indikasi itu sendiri, salah satunya akibat kekurangan gizi pada asupan makanan yang diberikan kepada keduanya.
"Kalau si Akbar mungkin cukup sulit untuk mencegah stuntingnya karena usianya sudah 6 tahun. Namun jangan sampai stunting itu juga berdampak terhadap otaknya. Sedangkan Bayu masih ada kemungkinan bisa dicegah," singkat Heri. (tux)