ARGA MAKMUR RU.ID - Serbuan bandit social engineering atau soceng, agaknya tengah massif. Tak pelak, jagat informasi dijejali dengan woro-woro digital, menyikapi tengah menggeliatnya praktik sindikat aksi kejahatan via dunia maya itu.
Kapolres Bengkulu Utara (BU), AKBP Andya P Wardhana, SIK, MM, urun suara soal sindikasi bandit maya itu. Dia membenarkan, salah satu modus operandinya diawali dengan menelpon calon korban yang pastinya masuk sebagai panggilan dengan nomor seluler baru. Kapolres mengimbau, agar tidak langsung percaya atau bahkan tidak perlu merespon panggilan-panggilan dari orang yang tak dikenal.
"Biasanya diawali dengan say hallo, entah itu seperti sok akrab, menanyakan kabar. Atau, menginformasikan sebuah informasi yang membuat seseorang itu takut, khawatir atau bahkan senang," kata Kapolres, kemarin.
"Bisa juga penelpon menginformasi suatu informasi yang tragis menimpa keluarga sasarannya. Atau informasi soal hadiah, sehingga membuat seseorang biasanya terbui karena iming-iming. Waspada! bisa jadi itu penipuan," wejangnya lagi.
Institusi yang mengawasi laju aktifitas sektor jasa keuangan: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga terpantau kencang menyampaikan soal Soceng itu. Lewat medsos instagram resminya @ojkindonesia, turut mengingatkan dan mewanti-wanti masyarakat tidak sembarang menyebarluaskan bahkan memberitahukan data-data yang mengait kepada keuangan, sekalipun itu bank.
"Ingat ! pihak bank tidak pernah meminta konsumen untuk memberikan kode OTP dengan alasan apapun...," tegas OJK @ojkindonesia, disadur, kemarin.
"...Waspada modus social engineering untuk mencuri data pribadi dan menguras rekeningmu," timpalnya lagi, memungkas. (bep)