BENGKULU RU.ID - Kota Bengkulu sempat heboh, ini setelah dikabarkan seorang mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi (PT) berinisial WI, 18 tahun dan seorang pria berinisial TH, 18 tahun melakukan dugaan praktik aborsi. Dalam aborsi tersebut, sang bayi yang awalnya sempat berhasil diselamatkan, akhirnya Senin (27/6) sekitar pukul 13.25 WIB dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa itu terungkap setelah Polres Bengkulu mendapatkan informasi ataupun laporan dari masyarakat adanya dugaan praktik aborsi, sehingga pada waktu itu petugas piket unit Pidum II bersama-sama Unit I TIPIDTER Polres Kota Bengkulu langung bergerak melakukan pengecekan pada salah satu Rumah Sakit (RS) di wilayah Kota Bengkulu. Dari penelusuran itulah akhirnya terungkap jika WI warga asal Kecamatan Semidang Alas Maras Seluma dan kekasihnya TH warga asal Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan yang melakukan dugaan tersebut. Adapun dugaan itu berawal di salah satu penginapan hingga berakhir di RS wilayah Kota Bengkulu.
Dugaan praktik aborsi sendiri diawali pada Sabtu (25/6) keduanya sekitar pukul 16.00 WIB memasuki kamar penginapan. Kemudian di dalam kamar keduanya yang sudah membawa obat-obatan untuk penggugur kandungan, karena saat itu usia kandungan WI sudah tujuh bulan. Sekitar pukul 21.00 WIB, WI dibantu TH mengkonsumsi tiga butir obat penggugur kandungan. Minggu (26/6), keduanya pulang ke kosan WI dan sekitar pukul 15.00 WIB WI merasakan kontraksi dan pendarahan sehingga dibawa ke RS. Hanya saja sebelum tenaga medis hendak melakukan observasi, WI melahirkan di dalam toliet RS setelah sebelumnya sempat meminta izin untuk buang air kecil. Mengetahui WI sudah melahirkan, tim dokter menyelamatkan bayi tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu, AKP. Welliwanto Malau dikonfirmasi tak menampikan dugaan tersebut. Hanya saja tadi (kemarin, red) sekitar pukul 13.25 WIB bayi lahir prematur yang merupakan hasil hubungan gelap keduanya meninggal dunia.
"Dari pemeriksaan, TH sudah kita tetapkan sebagai tersangka, sedangkan WI belum dapat kita periksa karena masih menjalani perawatan medis," tutupnya. (tux)