ARGA MAKMUR RU.ID - Perpanjangan ijin Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 11 oleh PT Sandabi Indah Lestari (SIL) yang kini tengah berproses di BPN, menjadi pembahasan tunggal dalam rapat di Pemda Bengkulu Utara (BU), Rabu (15/6). Rapat yang dipimpin Sekda Haryadi bersama Mufti Makarim Al Ahlaq, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) dan dihadiri stake holder di daerah itu, membahas proses ajuan perpanjangan HGU perusahaan sawit itu yang diketahui menjadi pemenang lelang PT Tri Manunggal Pasifik Abadi pada 2012 silam itu. Hanya saja, tak nampak manajemen perusahaan sawit yang kini, mengakuisi beberapa perusahaan sawit di daerah itu.
Asisten 1 Setkab BU, Dullah, SE, waktu dikonfirmasi, menyampaikan proses atas ajuan pembaharuan HGU oleh PT SIL dari HGU awal seluas 3 ribuan hektar. Proses yang tengah berjalan di BPN ini, belum diketahui persis data-data detail seperti kawasan yang dikelola di luar perusahaan.
Informasinya, terus dia, luasannya hingga seribuan hektar yang perlu diverifikasi secara baik. Dullah belum menjawab gamblang, langkah yang akan dilakukan daerah.
"Kalau HGU yang diajukan pembaharuannya sekitar 3 ribuan hektar," kata Dullah, kemarin.
Disinggung soal hak previlage 2 tahun yang diberikan perusahaan ketika masa berlakunya HGU berakhir? Dullah menyampaikan, waktu 2 tahun itu, merupakan waktu yang dibenarkan oleh aturan, untuk sebuah perusahaan mendaftarkan perpanjangan atau pembaharuan HGU.
"Jadi bukan waktu harus selesai ya. Tapi, waktu untuk menyampaikan pendaftaran ke BPN. Kalau proses rampungnya, bergantung dengan tahapan-tahapan yang ada," ungkapnya.
"Dan selama proses berjalan, sebelum diterbitkan HGU baru maka masih menjadi hak kelola pemilik HGU," susulnya lagi.
Terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Mufti Makarim Al Ahlaq, waktu diwawancarai RU mengatakan, kedatangannya ke Pemda BU, tidak cuma membahas ajuan yang tengah diusulan PT SIL. Pria yang turut memberikan cinderamata ke daerah di penghujung rapat yang diterangnya tertutup itu, merupakan silaturahmi.
"Ya bukan itu saja. Tentunya, tidak semua persoalan diambil alih pusat tapi berjenjang dari daerah. Intinya, ya kita silaturahmi, kan biasa," ungkapnya, sembari menuju mobil yang sudah menunggunya. (bep)