ULOK KUPAI RU.ID - Dua PKS di Ketrina yakni PT Alno Agro Utama dan PT Mitra Puding Mas (MPM) memutuskan untuk menerima kembali TBS dari petani. Keputusan ini disampaikan oleh kedua PKS berdasarkan hasil audiensi antara pemerintah daerah, pimpinan/direksi PKS se-BU dan direktorat ekspor produk pertanian dan kehutanan kementerian RI yang berlangsung pada (9/6), lalu.
Dari hasil keputusan tersebut, seluruh pihak telah sepakat untuk menerima kembali TBS dari masyarakat atau petani dengan menyesuaikan kebutuhan atau volume masing-masing PKS.
"TBS petani atau masyarakat sudah kita terima kembali. Tapi harus tetap kita sesuaikan dengan kemampuan tangki CPO perusahaan," ujar managemen AEP Group yang menaungi PKS PT MPM dan PT Alno Agro Utama, Irwan, saat dikonfirmasi Minggu, kemarin.
Di sisi lain, Irwan, berharap, masyarakat dapat bersabar dan memaklumi kebijakan yang tengah ditempuh oleh perusahaan dalam menghadapi ketidak pastian yang terjadi pada siklus penjualan dari hasil pertanian di bidang komoditi TBS saat, ini.
Kebijakan yang dianggap telah menyulitkan nasib petani, itu terpaksa ditempuh. Karena perusahaan juga harus berusaha menjaga keseimbangan ditengah kesulitan yang dialami dalam memasarkan CPO hasil produksinya. Kendati demikian, Irwan, optimis, situasi sulit, ini tidak akan berlangsung lama lagi. Ini, diungkapkan Irwan, setelah melihat keran pasar penjualan CPO mulai berangsur terbuka.
"Tapi percayalah, situasi sulit yang sedang kita hadapi sekarang mudah-mudahan tidak lama lagi akan segera kembali normal. Karena saat, ini beberapa bayer atau pihak ketiga yang membeli CPO dari perusahaan dan pihak yang berperan dalam kegiatan ekspor CPO sudah mulai datang ke perusahaan untuk menawarkan harga dan administrasi kontrak CPO sedang kita lengkapi," akunya.
Diyakini Irwan, ketika kesepakatan kontrak pembelian CPO, ini selesai. Maka pasar ekspor akan terbuka dan CPO yang saat, ini tertampung di PKS bisa berangsur dikeluarkan. Ketika proses ekspor bisa dilakukan, sejumlah dampak positif akan segera dirasakan kembali oleh masyarakat atau petani.
"Kalau kemarin-kemarin, kita cari bayer untuk membeli CPO kita saja susah. Sekarang para bayer itu sudah mulai datang ke perusahaan dan sedang memproses kesepakatan kontrak pembelian CPO. Mudah-mudahan dalam minggu ini, kesepakatan kontrak segera selesai. Sehingga CPO bisa kita keluarkan dan semuanya akan kembali normal. Kita tunggu saja perkembangannya dalam minggu ini. Nanti akan kita sampaikan," demikian Irwan.(sig)