BENGKULU RU.ID - Walaupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) telah mengisyaratkan sekolah bisa menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, namun yang namanya penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 harus tetap menjadi pedoman. Demikian disampaikan Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu, Dr. Eri Yulian Hidayat, Senin (16/5).
\"Sama-sama kita ketahui, Kemendikbud sudah memperbolehkan PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen. Bahkan beberapa sekolah, terutama tingkat SMA/SMK, dan SLB di Provinsi Bengkulu sudah menerapkan PTM tersebut. Hanya saja kita tetap mengingatkan pihak sekolah untuk berpedoman pada penerapan Prokes,\" ungkap Eri.
Menurutnya, pedoman dalam penerpan prokes ini sama sekali jangan diabaikan, walaupun di Provinsi Bengkulu sejak beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 nihil.
\"Jadi situasi pandemi saat ini sudah mulai membaik dibandingkan pada waktu lalu. Tapi itu tadi, kita sama sekali tidak boleh abai,\" tegas Eri.
Dilanjutkannya, pembukaan sekolah adalah satu hal yang harus diprioritaskan, karena sekolah sangat penting bagi masa depan bangsa. Jadi tetap ada berbagai hal yang harus diperhatikan untuk mencegah penularan Covid-19 selama PTM berlangsung.
\"Seperti yang saya sampaikan tadi, mempedomani prokes harga mati,\" kata Eri.
Lebih jauh dikatakannya, selain mempedomani penerapan prokes, juga perhatikan capaian vaksinasi khususnya di lingkungan sekolah.
\"Jangan sampai kita mengabaikan kedua hal yang merupakan upaya dalam pencegahan Covid-19. Ketika kedua poin penting itu diperhatikan, rasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah bisa tercipta,\" singkatnya. (tux)