BENGKULU RU.ID - Sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis Bio Solar dan Pertalite bukan hanya dirasakan para pemilik kendaraan bermotor (Ranmor) baik yang digunakan sebagai angkutan atau pribadi, tetapi juga dirasakan para nelayan dan petani. Dengan fakta ini pemerintah daerah (Pemda) harus segera bersikap. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, H. Sujono, SP, M.Si mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM baik jenis Bio Solar ataupun Pertalite beberapa waktu terakhir, juga berimbas pada nelayan dan petani. Akibat kesulitan itu, terutama nelayan akhirnya tidak bisa pergi melaut karena perahu mereka juga butuh BBM agar bisa dihidupkan. \"Berdasarkan laporan yang kita terima, perahu nelayan itu ada yang menggunakan Bio Solar dan ada juga Pertalite. Karena kedua jenis BBM tersebut sulit didapatkan, akhirnya para nelayan tidak bisa melaut. Padahal hasil dari melaut itulah sumber penghasilan mereka untuk menghidupi keluarga dalam sehari-harinya,\" ungkap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Begitu juga, lanjut Sujono, dengan petani, alat pertanian yang mereka gunakan seperti hand tractor juga butuh BBM. Beruntung saat ini sebagian besar petani baru selesai mengelola areal persawahan. \"Jadi kesulitan mendapatkan BBM tidak begitu terasa. Namun tetap saja hal sedemikian harus disikapi dengan segera,\" tegas Sujono, Senin (4/4). Lebih jauh dikatakannya, terkait kondisi ketersediaan BBM yang sulit, hari ini (kemarin, red) pihaknya sudah menggelar hearing dengan beberapa OPD terkait di lingkungan Pemprov. \"Kita minta solusi konkrit terkait kesulitan para nelayan dan petani dalam mendapatkan BBM, baik bio solar ataupun pertalite,\" demikian Sujono. (tux)
BBM Sulit, Nelayan dan Petani Menjerit
Selasa 05-04-2022,09:17 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :