BENGKULU RU.ID - Pra kawasan industri di atas lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu yang berada di kawasan pelabuhan Pulau Baai dicanangkan. Seiring dengan itu pabrik Crude Palm Kernel Oil (CPKO) atau minyak inti kelapa sawit milik PT Agro Mega Perkara (AMP) dengan nilai investasi lebih dari Rp 10 miliar resmi beroperasi. Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, dengan pencanangan ini, diharapkan lahan seluas 75 hektar yang disediakan dapat termanfaat dan teralokasikan dengan baik. \"Sehingga berdampak bagi pengembangan kawasan pelabuhan Pulau Baai,\" ungkap Rohidin diwawancarai usai menghadiri pencanganan pra kawasan industri Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu. Kemudian, lanjut Rohidin, terkait keberadaan pabrik CPKO, dirinya meminta agar pabrik penghasil CPO di Provinsi Bengkulu dapat menyuplai bahan baku agar bisa dikelola PT AMP. \"Kita berharap PT AMP kedepan dapat juga membuat industri turunan dari pengolahan inti sawit ini,\" kata Rohidin yang juga menyaksikan grand opening operasional pabrik PT. AMP, Jum\'at (1/4). Sementara itu, General Manager PT Pelindo (Persero) Regional II Bengkulu, Hadi Nurmayadi menerangkan, pasca pencanganan ini memang masih ada proses yang harus dijalankan terus agar kawasan pelabuhan Pulau Baai menjadi kawasan industri seutuhnya. \"Kita sudah mengalokasikan sekitar 75 hektar dari total 1.880 hektar lahan Pelindo,\" terang Hadi. Menurutnya, dalam kawasan industri ini nanti dibagi menjadi zonasi seperti industri kelapa sawit, karet, perikanan, daging, serta industri lainya dan tentu saja sesuai dengan potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu. \"Kebetulan tadi juga grand opening PT AMP dan kita berharap perusahaan ini dapat menjadi pemicu bagi industri lainnya untuk berinvestasi,\" katanya. Dengan begitu, sambung Hadi, kedepannya pelabuhan Pulau Baai memiliki daya saing dan juga nilai tambah. Termasuk juga dari sisi produk yang dihasilkan dari keberadaan industri-industri nantinya. \"Sehinga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi di Bengkulu, lapangan kerja, dan penghasilan atau pendapatan daerah,\" tegasnya. Terpisah, Dirut PT AMP, James Winner mengemukakan, untuk kebutuhan bahan baku pengelolaan miyak inti sawit ini sebanyak 150 ton per hari. Minyak ini produk turunannya seperti kosmetik, bahan kimia dan lainnya. \"Sedangkan limbah berupa bungkil kelapa sawit bisa untuk pakan ternak. Saat ini produksi yang kita hasilkan untuk memenuhi kebutuhan lokal saja dulu, tapi tidak menutup kemungkinan nantinya ekspor,\" tutupnya. (tux)
Pra Kawasan Industri Dicanangkan, Pabrik CPKO Resmi Beroperasi
Sabtu 02-04-2022,09:23 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :