ARGA MAKMUR RU.ID - Aksi borong atau panic buying Minyak Goreng (migor), menjadi dalang lanjutan yang bisa dimanfaatkan spekulan nakal, mengerek laju lonjakan harga. Mirip hukum ekonomi: suplai mempengaruhi demand. Prilaku konsumen, turut mempengaruhi keberadaan suatu barang. Bisa jadi, benar langka. Atau sebaliknya ditahan spekulan. Sehingga harga kian melonjak liar. Kepala Dinas Perdagangan Bengkulu Utara (BU), Suharlan, mengatakan, sebenarnya pasokan minyak goreng sudah relatif terus berdatangan. Pekan lalu, ia mencontohkan, walau tak menggamblang digit angka pasti, versinya, pasokan migor yang ada mencukupi kebutuhan untuk sepekan. \"Namun langsung habis. Karena warga takut langka,\" ujarnya kemarin. Dia sendiri sepakat, perlunya aksi moril untuk menahan prilaku pembelian migor, secara berlebihan. Karena prilaku ini, rawan dijadikan ajang mengeruk keuntungan pihak tertentu. Perkiraan Suharlan, agaknya tidak salah. Meski soal pasokan detil, dia tak kunjung menjelaskan juga. Tapi, ketika dipantau di sosial media, belakangan ini cukup banyak pedagang migor dadakan. Jenis migor yang dijual dengan harga variatif, jauh lebih mahal, acap berseliweran di rimba maya. \"Karena itu, langkah operasi pasar migor ini masih dievaluasi urgensinya,\" tukas Suharlan. (bep)
Ajak Boikot Migor
Kamis 17-03-2022,10:39 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :