BENGKULU RU.ID - Dalam implementasi program Kota Layak Anak (KLA) di Provinsi Bengkulu dinilai harus memiliki tolak ukur, sehingga nantinya bisa diketahui progres dari program tersebut. Ini disampaikan Sekdaprov Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, M.Si saat menghadiri bimbingan teknis bagi SDM pengelola atau penanggungjawab program KLA, Jum\'at (18/2). Menurutnya, dengan adanya tolak ukur, maka kedepannya bukan hanya sebatas progres dari sebuah program bisa diketahui, tetapi juga keberhasilan dari program itu sendiri. \"Apakah program itu tercapai sesuai target atau tidak. Tentunya hasil dari program, khususnya KLA ini bisa menjadi evaluasi untuk program serupa kedepannya,\" ungkap Hamka. Terlebih, lanjut Hamka, dalam pembentukan kota/kabupaten layak anak ini diantaranya memiliki tujuan agar hak-hak anak terpenuhi. Seperti hak untuk pendidikan, terbebas sebagai pekerja dan juga kekerasan. \"Tentunya itu merupakan sebagai upaya untuk melindungi dan menyelamatkan hak-hak anak. Kemudian dalam program ini juga harus melibatkan banyak pihak,\" katanya. Disisi lain, Hamka menyampaikan, kota/kabupaten layak anak merupakan bentuk investasi untuk membangun generasi penerus bangsa agar mereka lebih sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, cinta tanah air serta terlindungi dari berbagai bentuk diskriminasi, eksploitasi dan kekerasan. \"Makanya program seperti ini jangan dipandang sebelah mata,\" ujar Hamka. Lebih jauh dikatakannya, anak sebagai tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki peran strategis, sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi. \"Membentuk kota layak anak, membutuhkan kerjasama dan sinergitas yang terkoordinasi dengan baik dari berbagai pihak,\" singkatnya. (tux)
Program KLA Harus Ada Tolak Ukur
Sabtu 19-02-2022,09:22 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :