ARGA MAKMUR RU.ID - Peta Pilkades yang rencananya bakal dihelat Juli, mulai dipandang jemu oleh incumbent. Saat baru-baru implmentasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pilkades memiliki magnet tersendiri. Pemicunya, tak bisa dipungkiri kepincut dana desa yang saban tahunnya digelontorkan pusat miliaran rupiah itu. Namun tak sedikit, kades pun terseret di pusaran korupsi dana desa, lantaran merugikan negara. Salah satu oknum kades aktif, mensinyalkan dirinya tak lagi mau melanggengkan \"dinasti\" di pemerintahan desanya. \"Sepertinya gak maju lagi. Gantian,\" ungkap seorang kades yang enggan namanya ditulis, saat dibincangi koran ini. Dia tak mengumbar alasannya, tak kepincut kembali mempertahankan tampuk \"kekuasaan\" enam tahunan yang bisa diperpanjang hingga 3 periode tersebut. Versinya, memberikan kesempatan kepada yang lainnya, untuk melanjutkan pembangunan di desa. \"Biar terjadi regenerasi kepemimpinan. Tidak elok, orangnya itu-itu aja kan,\" ungkapnya. Terpisah, Pegiat Anti Rasuah, Melyan Sori, menilai pentingnya tangkal dini korupsi yang diawali dengan parameter regulasi. Upaya itu, terus dia, bisa diaplikasi dalam pedoman penyelenggaraan Pilkades nantinya. Penanggulangan korupsi, terus dia, tidak cukup dari sisi penegakan hukum. Langkah yang tak kalah bijak adalah regulasi atau rumpun regulasi lainnya yang konsen di sektor pembinaan hingga pencegahan. \"Misal, setiap calon kades nantinya wajib paparkan visi-misi lewat media massa, agar bisa dibaca oleh publik,\" ujarnya, kemarin. Pandangan penyampaian visi dan misi soal pencegahan korupsi cukup saat selebaran di desa saja, menurutnya adalah satu situasi yang mencerminkan minimnya dukungan sosial, dalam menangkal bahaya laten korupsi. Padahal, kata dia, korupsi sudah menjadi sebuah extra ordinary crime; kejahatan luar biasa. \"Karena korupsi ini tidak bisa dipangan besar kecilnya. Tapi bahaya mentalitas dan masa depan bangsa. Kalau nanti di angka tertentu, korupsi tidak perlu dipenjara. Tapi kalo sering? gimana? jadi korupsi ini harus disikapi secara massif. Karena sangat bahaya,\" tegasnya. (bep)
Pilkades Tak Diminati Incumbent?
Kamis 10-02-2022,10:08 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :