Sekeluarga Positif Covid, Omicron Masuk Bengkulu

Kamis 10-02-2022,09:22 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Dinkes Provinsi Keluarkan SE KETAHUN RU.ID- Kemunculan virus Covid varian Omicron patut diwaspadai oleh masyarakat. Kendati gejala yang ditimbulkan tidak jauh berbeda seperti serangan virus Covid varian Delta. Namun varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat. Informasi yang dihimpun RU, Rabu (9/2) kemarin, kasus Covid-19 kembali ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ketahun dan menimpa keluarga yang meliputi ayah, ibu dan anak (Balita). Kini, ketiga anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 itu, menjalani masa karantina atau isolasi mandiri, dalam pantauan tim Puskesmas Ketahun. \"Belum dapat kita pastikan varian Omicron, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR,\" terang Kepala Puskesmas Ketahun, Sinarilah, SKM. Diungkapkan Sinarilah, kemunculan kasus Covid-19 ini diduga penularan dari sang ayah. Sebelumnya kata Sinarilah, sang ayah pada keluarga ini, bekerja di salah satu layanan jaminan kesehatan di Kecamatan Ketahun dan baru pulang dari Jakarta. Tak berselang lama, tiga anggota keluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak, menderita gejala ringan seperti badan pegal-pegal, flu, sakit tenggorokan, meriang dan gejala ringan lainnya. \"Setelah periksa di klinik dan dilakukan tes PCR, ternyata positif Covid-19. Dari hasil tracking maka kita simpulkan berasal dari sang ayah yang baru pulang dari Jakarta,\" ujarnya. Usai dinyatakan positif Covid, lanjut Sinarilah, ketiga penderita langsung diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri dan sudah memasuki hari ketujuh. \"Dari pantauan rutin kita, kondisi kesehatannya sudah membaik,\" imbuhnya. Dijelaskan Sinarilah, dalam kasus Covid-19 jenis Omicron, gejala yang dialami setiap penderitanya tidak berbeda seperti kasus Covid-19 jenis Delta. Khusus penderita yang sebelumnya sudah divaksin, gejala yang dialami ringan dan cepat disembuhkan. Namun serangan Covid-19 jenis Omicron tidak bisa disepelekan terutama bagi Lanjut Usia (Lansia) yang tidak divaksin. Mengingat, Omicron memiliki tingkat penularan lebih cepat dibanding Covid-19 jenis Delta. \"Untuk memastikan Delta atau Omicron, dibutuhkan tes laboratorium. Sempel kasus yang kita dapat dari lapangan, kita kirimkan ke laboratorium di RS M Yunus,\" tandasnya. Lebih jauh Sinarilah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan Covid-19 yang mulai terjadi di wilayah kerjanya. Adapun, kiat pencegahan yang bisa dilakukan, masih mengacu pada penerapan Prokes, vaksinasi dosis I dan II bagi yang belum divaksin hingga mengikuti kegiatan vaksin booster. \"Penderitanya akan mengalami gejala ringan dan tingkat pemulihannya lebih cepat,\" demikian Sinarilah.

  • Omicron Masuk Bengkulu, Dinkes Keluarkan SE
SEMENTARA itu, sebanyak tiga orang dinyatakan positif tertular Omicron, yang menandakan jika Corona Virus Disease (Covid-19) varian baru tersebut telah masuk ke Provinsi Bengkulu. Seiring dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 727/440.V.I.Kes/II/2022. Kadinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tiga sampel dinyatakan positif Omicron. \"Dimana ketiga sampel itu dua orang merupakan ASN vertikal dan satu orang lagi Ibu Rumah Tangga (IRT),\" ungkap Herwan, Rabu (9/2). Pasca itu, lanjut Herwan, pihaknya mengeluarkan SE tentang tentang pencegahan pengendalian dan penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu. Namun diterbitkannya SE itu bukan karena adanya kasus Omicron masuk ke Bengkulu, tetapi untuk menindaklanjuti SE Menkes RI No HK.02.01/MENKES/1391/2021 tertanggal 30 Desember 2021. \"Dimana SE Kemenkes itu tentang pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529). Kemudian sesuai hasil rapat koordinasi, kita juga meminta Dinkes kabupaten/kota dan Direktur Rumah Sakit (RS) untuk mengambil langkah dalam menekan angka kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu,\" katanya. Lebih jauh dikatakannya, seluruh RS rujukan Covid-19 di Provinsi Bengkulu harus siap melayani, terutama ketika ada kasus Covid-19 yang membutuhkan perawatan. Minimal masing-masing RS rujukan harus menyiapka 20 persen tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 dari total tempat tidur yang ada. \"Perawatan di RS hanya diperuntukan bagi pasien probable/konfirmasi Covid-19 termasuk varian Omicron yang berada pada kondisi gejala sedang, berat dan kritis. Kita juga menekankan, untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah,\" demikian Herwan. (sig/tux)
Tags :
Kategori :

Terkait