DP3APPKB Diminta Terus Tekan Kasus Kekerasan Terhadap PA

Rabu 24-11-2021,15:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BENGKULU RU.ID - Walaupun kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (PA) menempatkan Provinsi Bengkulu berada diurutan ketiga terendah ditingkat nasional, namun upaya untuk menekan kasus tersebut harus tetap dilakukan. Ini ditegaskan Wakil Gubernur, Dr. E. H. Rosjonsyah usai inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas P3APPKB Provinsi Bengkulu, Selasa (23/11). \"Capaian ditingkat nasional itu karena kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah kita saat ini tidak sampai 200 kasus. Tapi dengan capaian itu kita tidak boleh bangga, sebaliknya itu harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus menekan secara maksimal agar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menurun,\" ungkap Rosjonsyah. Menurutnya, DP3APPKB selaku leading sektor harus terus bergerak untuk menekan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu. Dirinya selaku Pemprov siap mendorong dengan melakukan optimalisasi, baik dari sisi fasilitas dan juga anggaran untuk menunjang kinerja DP3APPKB ini. \"Intinya bagaimana kasus kekerasan itu harus terus ditekan,\" tegasnya. Karena, lanjut Rosjonsyah, ketika kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi, tentu Pemerintah Daerah (Pemda) juga nantinya terdampak. \"Dalam artian Kepala Daerah dan Wakil Kadanya juga yang malu. Kitapun menilai peran DP3AKB ini tidak bisa dipandang sebelah mata, makanya kedepan harus terus disupport,\" kata Rosjonsyah. Sementara itu, Kadis P3APPKB Provinsi, Hj. Foritha Ramadhani Wati, SE, M.Si mengatakan, sejauh ini berbagai upaya terus dilakukan pihaknya dalam menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang tentunya bekerjasama dengan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini. Langkah yang dilakukan seperti pendampingan, sosialisasi, pemberdayaan dan lainnya. \"Sejauh ini kalau melihat dari statistik angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, di daerah kita mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Seperti pada tahun 2017 lalu angka kekerasan sebanyak 368 kasus, namun tahun ini turun menjadi 173 kasus. Kalau dibandingkan provinsi lain, memang kita masuk terendah kasus-kasus tersebut,\" singkatnya. (tux)

Tags :
Kategori :

Terkait