BENGKULU RU.ID - Seluruh elemen masyarakat diajak untuk bersatu dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan bakal terus melanda sebagian wilayah Provinsi Bengkulu. Demikian disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah. Menurutnya, harus disadari masih banyak kekurangan dalam persiapan menghadapi bencana itu. \"Baik dari sisi peralatan bahan logistik, dan juga Sumber Daya Manusia dalam menghadapi bencana ini. Tetapi dengan do\'a dan kekompakan kita bersama, Insyaallah bencana ini dapat kita lewati. Sehingga dinilai perlu bagi kita untuk mengajak masyarakat menyatu,\" ungkap Rohidin. Apalagi, lanjut Rohidin, ancaman dampak hidrometeorologi atau cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan yang tinggi, dapat mengakibatkan bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. \"Untuk itu juga perlu kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak Hidrometeorologi yang tidak bisa ditebak kapan terjadinya,\" kata Rohidin. Terlebih, sambung Rohidin, Provinsi Bengkulu merupakan daerah rawan bencana dan masuk dalam kategori zona merah berdasarkan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI). \"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait bencana La Nina yang berpotensi terjadi di Indonesia mulai Oktober 2021 hingga Januari 2022,\" jelasnya. Lebih jauh dikatakannya, untuk mengantisipasi hal tersebut, harus ada langkah-langkah strategis dalam upaya antisipasi kesiapsiagaan. Adapun upaya yang harus segera dilakukan yakni memetakan daerah rawan bencana, pendataan penduduk yang berada di daerah rawan bencana. \"Kemudian menyosilaisaikan dan menyebarluaskan informasi bencana, melakukan monitoring secara berkala, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana. Selain itu meningkatkan koordinasi antar dinas atau instansi dan lembaga guna mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan,\" tutupnya. (tux)
Masyarakat Diajak Menyatu Hadapi Ancaman Hidrometeorologi
Senin 08-11-2021,15:21 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :