DPW Partai Perindo ketika ingin menyalurkan bantuan pada masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Bengkulu Tengah kemarin
BENGKULU RU.ID - DPW Partai Perindo Provinsi Bengkulu turut serta menyalurkan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor, baik di Kota Bengkulu ataupun Kabupaten Bengkulu Tengah. Dalam kesempatan Perindo juga memastikan bakal mendorong Pemda dapat menyikapi permasalahan bencana banjir yang telah memberikan dampak psikis terhadap masyarakat. Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Bengkulu, H. Yurman Hamedi, S.Ip mengatakan, penyaluran bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Perindo terhadap masyarakat korban banjir. \"Sudah tiga hari kita menyalurkan bantuan bagi para korban. Dua hari sebelumnya bantuan kita salurkan bagi korban di Kota Bengkulu,\" ungkap Yurman, Jum\'at (22/10). Hari ini (kemarin, red), lanjut Yurman, bantuan disalurkan kepada masyarakat yang juga menjadi korban banjir di desa Sidodadi Kabupaten Bengkulu Tengah. \"Kita berharap dengan kepedulian ini dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi bencana yang hampir setiap tahun selalu terjadi,\" kata anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu ini. Disisi lain, Yurman meminta, terkait bencana banjir yang sudah bisa dikatakan turun-temurun ini, harus disikapi Pemda baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota. \"Kader kita yang duduk di parlemen, kita minta dapat memberikan dorongan itu. Sehingga nantinya Pemda dapat mengambil langkah konkrit dalam mengatasi bencana banjir,\" tegasnya. Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, Arsyad Hamzah, SE menyampaikan, Kabupaten Benteng dan Kota Bengkulu sejauh ini sangat rentan terkena bencana banjir. \"Hanya saja kita menyesalkan ketika banjir selalu yang menjadi sorotan dari sisi penyebabnya berada di Kabupaten Benteng,\" sesal Politisi Partai Perindo ini. Lebih jauh dikatakannya, memang tidak bisa dipungkiri penyebab banjir ini salah satunya akibat tidak maksimalnya fungsi hutan sebagai daerah serapan air. \"Tapi wajar, karena hutannya sudah rusak akibat aktifitas perambahan, pertambangan, dan lainnya. Namun sebelum menilai, harus dianalisa secara komprehensif terlebih dahulu,\" singkat Arsyad. (tux)