Kesejahteraan Petani Sawit Diyakini Meningkat

Jumat 15-10-2021,09:58 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BENGKULU RU.ID - Naiknya harga sawit baik itu TBS, CPO hingga kernel berdampak baik pada kesejahteraan petani di Bengkulu. Ini dapat dilihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Bengkulu pada September 2021 sebesar 136,04 atau naik 2,94 persen dibanding NTP pada bulan sebelumnya. Demikian disampaikan Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, Kamis (14/10). Menurutnya, kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 3,19 persen, lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,24 persen. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan, kenaikan NTP disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian. \"Indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal. Kenaikan NTP dipengaruhi karena naiknya empat subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,08 persen, subsektor hortikultura 2,51 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,35 persen, dan perikanan sebesar 0,36 persen,\" katanya. Ia menambahkan, naiknya harga komoditas perkebunan seperti tandan buah segar kelapa sawit menyumbang besar naiknya NTP. Selain itu kenaikan harga yang diterima petani (It) disebabkan naiknya indeks pada kelompok tanaman pangan yakni padi sebesar 1,09 persen dan kelompok palawija sebesar 2,30 persen. \"Pada sektor tanaman holtikultura naiknya It dipengaruhi kelompok sayur-sayuran sebesar 2,83 persen. Hanya saja subsektor lainnya yang mengalami penurunan NTP yaitu peternakan sebesar 0,77 persen. Lalu, dua kelompok lainnya mengalami penurunan, yaitu kelompok buah-buahan sebesar 0,08 persen, dan kelompok tanaman obat sebesar 2,05 persen,\" kata Win Rizal, dikutip dari SKH Radar Utara. Lebih jauh dikaakannya, pada kelompok ternak, turunnya harga yang diterima petani dipengaruhi pada dua kelompok kelompok ternak besar sebesar 0,13 persen dan kelompok unggas sebesar 1,87 persen. \"Konsumsi rumah tangga yang harus dibayar petani di Bengkulu terjadi dipengaruhi kebutuhan makanan, minuman, tembakau, perawatan pribadi, dan lainnya,\" tutupnya. (tux)  

Tags :
Kategori :

Terkait