Ngaku Stafsus Presiden, RSJ Diciduk Polda Bengkulu
Rabu 15-09-2021,11:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Kades Urai: Kenal dari Seseorang, Lihat Youtube
BENGKULU RU.ID - Oknum yang disebut-sebut sebagai Staf Khusus Presiden dan mengaku sebagai Ketua Tim Nawacita Presiden RI berinisial RJS, ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reksrimum Polda Bengkulu. Ini dilakukan, setelah RJS yang belakangan diketahui warga asal Palembang Sumatera Selatan tersebut, diduga melakukan aksi penipuan terhadap warga Urai Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno, S.Sos, MH, dikonfirmasi wartawan, membenarkan pengamanan terhadap yang bersangkutan (RJS, red). \"Yang bersangkutan diamankan petugas kemarin (Selasa, red) saat berada di Desa Urai Kecamatan Ketahun Kabupaten BU,\" ungkap Sudarno di ruang press room Bid Humas Polda, Selasa (14/9).
Menurutnya, saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Mapolda. Pengamanan dilakukan lantaran RJS diduga melakukan aksi penipuan terhadap warga Urai dengan mengaku sebagai Staf Khusus dan juga Ketua Tim Nawacita Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi). Aksi penipuan itu dapat terungkap karena beberapa hari terakhir yang bersangkutan mengumpulkan warga.
\"Hanya saja, motifnya belum kita ketahui secara pasti. Namun pengamanan ini tidak lepas dari laporan warga karena ada orang yang mengaku sebagai Staf Khusus Kepresidenan. Hanya saja, setelah kita konfirmasikan, ternyata tidak ada nama Staf Khusus Presiden itu berinisial RJS. Makanya yang besangkutan kita amankan,\" tegasnya.
Lebih jauh dikatakannya, pasca pengamanan pihaknya sampai dengan saat ini masih melakukan penyelidikan lebih jauh guna mengungkapkan masih ada tidaknya pihak lain yang ikut terlibat dalam dugaan aksi penipuan tersebut. Termasuk juga ada indikasi tindak pidana atau tidaknya dalam dugaan tersebut. Setelah itu pihaknya berencana kembali menggelar ekspose.
\"Disisi lain, kita juga menghimbau pada warga untuk tetap waspada ketika ada orang baru yang datang dengan mengaku-ngaku dari pihak ataupun utusan tertentu. Kita juga berharap kalau ada warga yang menjadi korban penipuan oleh yang bersangkutan, silakan melayangkan laporan agar dapat segera ditindaklanjuti,\" singkat Sudarno.
Hubungan Kades Nodi dengan RJS
SEMENTARA itu, kedatangan tamu, Ruri Jumar Saef atau RJS yang menyebut Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Desa Urai Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara (BU), Senin (13/9) sekitar Pukul 14.15 WIB, menarik perhatian. Bukan hanya kedatangannya yang menyikapi persoalan tanah ulayat yang dilaporkan oleh Kades Urai, Nodi Haryanda itu, terkesan tanpa melibatkan lintas stake holder di daerah.
Nama Ruri juga mirip dengan seseorang dengan inisial RJS yang beberapa jam kemudian, diamankan oleh Polda Bengkulu. RJS ini, disebut polisi diamankan lantaran menyikapi informasi yang menyebar soal keberadaan stafsus presiden abal-abal.
Ruri Jumar Saef sendiri, terpantau menjadi fokus liputan media massa di beberapa daerah.
Dari sekian banyak liputan yang menyoroti gerak-geriknya di beberapa daerah di Indonesia itu, bisa dikatakan, seluruhnya mengait ke iming-iming penyelesaian sengketa tanah. Persis seperti yang diungkapkan di Urai, dua hari lalu.
Kades Urai, Nodi Haryanda, juga menyebut di desanya memiliki persoalan agraria. Khususnya soal tanah ulayat dengan luasan lebih kurang 2.800 hektar yang masih dalam sengketa. Dalam baliho penyambutan Ruri, di sana tertulis \"Guna Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat/Adat Desa Uray Pengembangan antara Desa Marga Bakti (D5) s/d Desa Air Sebayur dan PT JOB Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Dikonfirmasi Radar Utara, Kades Uray, Nodi Haryanda menyampaikan, dirinya mengetahui nama Ruri dari seseorang yang berada di Kota Bengkulu. Dia menyebut, orang itu menjadi tim kampanye dalam pencalonan Joko Widodo di Pilpres lalu. Hanya saja, Nodi tak menyebut nama dimaksud. Tak hanya itu, keyakinan Nodi pun ketika melihat beberapa saluran informasi hingga kanal youtube yang mengulas soal sosok Ruri yang disebut-sebut sebagai Stafsus Presiden sekaligus Ketua Tim Nawacita, Jokowi.
\"Saya kenal dari orang yang di Bengkulu. Trus di beberapa informasi juga menyebut yang bersangkutan. Melihat informasi itu dan ada persoalan tanah ulayat di desa kami, kemudian kami bermaksud ingin menyampaikan persoalan ini pada yang bersangkutan,\" ujar Nodi, kemarin.
Disinggung soal informasi kalau Ruri yang dimaksudkannya belakangan bukan merupakan Stafsus Presiden? Nodi mengaku, tidak mengetahui persis soal itu. Namun dia menerangkan, kedatangan Ruri sendiri seperti menindaklanjuti surat yang telah pihaknya kirimkan pada 18 Agustus lalu. Tujuan suratnya? Ruri Jumar Saef, tegas Nodi.
\"Nah kalo itu (Ruri bukan Stafsus Presiden?,red) saya sendiri belum tahu. Karena kami mengetahuinya pun dari kawan di Bengkulu dan di youtube juga ada soal dia,\" ungkapnya.
Lebih jauh, Nodi juga menyampaikan alasan hingga memilih melaporkan persoalan yang terjadi di desanya kepada orang yang bernama Ruri Jumar Saef itu. Versinya, upaya itu menyikapi persoalan yang sudah lama diperjuangkan pihaknya sejak lama. Bahkan, kata dia, persoalan ini sudah dibahas di Pemda BU di tahun 2018 silam. Namun belum ada titik terang penyelesaian.
\"Karena sudah difasilitasi juga di Pemda BU, tahun 2018. Cuma belum ada penyelesaian,\" terangnya.
Kapolres BU, AKBP Anton Setyo Hartanto, SH,SIK,MM lewat Kasat Reskrim, AKP Jerry Antonius Nainggolan, SIK, disinggung soal kedatangan Ruri Jumar Saef yang sempat menjadi buah bibir beberapa pihak di daerah, menegas kalau kepolisian tidak pernah mengeluarkan ijin kegiatan yang dipusatkan di Desa Urai Kecamatan Ketahun itu. Dia juga membenarkan, seorang yang berinisial RJS diamankan oleh Polda Bengkulu.
\"Iya. Polda mengamankan seorang dengan inisal RJS. Lengkapnya di Polda ya,\" tegasnya. Artikel ini telah ditayangkan melalui SKH Radar Utara. (15/9/21). (tux/bep)
Tags :
Kategori :