ARGA MAKMUR RU - Suguhan ueforia menyambut bebasnya, terpidana asusila sekaligus suap, Saiful Jamil, turut direspon pegiat perlindungan perempuan dan anak di daerah. Pegiat PPA, Julisti Anwar, SH, menilai suguhan visual yang muncul bersamaan dengan bebasnya publik figur itu, dinilai aksi yang salah kaprah. Glorifikasi dan sambutan berlebihan kepada orang yang notabene melakukan tindak pidana pelecehan seksual itu, dapat mengakibatkan pemakluman yang keliru dan mengancam terus estafet buruk, pelecehan seksual. \"Kita dukung boikot pelaku asusila, muncul di televisi dan media sosial. Jangan sampai, euforia dengan entah apa tujuannya, berimbas pada salah kaprah pemahaman di masyarakat. Ini sangat bahaya,\" tegas Julisti Anwar, dikutip dari SKH Radar Utara, Senin (6/9/21). Perempuan yang acap muncul dalam persoalan-persoalan terkait isu-isu perlindungan perempuan dan anak ini, turut mengimbau agar para orang tua, cendikia hingga pemangku kebijakan di daerah, melakukan langkah-langkah antisipatif. Semisal, tidak merepost, menyebarluaskan perkembangan informasi terhadap mereka-mereka yang bisa dibilang memiliki karakter menyimpang di lingkungan sosial masyarakat. \"Entah itu pejabat publik, entah itu artis. Jika dia pelaku pelecehan seksual, lebih-lebih seksual menyimpang, akan sangat membahayakan iklim sosial di masyarakat, jika tidak dibarengi dengan kesamaan pemahaman tentang bahayanya efek domino, ketika mengabaikan apa yang telah dilakukan dan terbukti dalam persidangan. Meski, secara hukum yang bersangkutan dinilai telah melaksanakan amar putusan pengadilan,\" pungkasnya. (bep)
Dukung Boikot Pelaku Asusila Tak Nonggol (lagi) di Media
Senin 06-09-2021,12:31 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :