Program Replanting Terindikasi Tak Tepat Sasaran

Kamis 01-07-2021,11:02 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BENGKULU RU.ID - Program replanting atau permudaan tanaman kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, beberapa diantaranya terindikasi tidak tepat sasaran. Ini disampaikan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.Ip, M.Ap. Menurutnya, indikasi itu disampaikan langsung Asosiasi Pertani Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Bengkulu dalam hearing belum lama ini. \"Dalam hearing yang dimaksud, indikasi itu sebagaimana yang disampaikan APKASINDO karena ada beberapa lahan yang direplanting, awalnya merupakan tanaman karet. Kalaupun ada tanaman kelapa sawitnya, palingan sebatangdua yang ada di area lahan. Kemudian juga ada yang direplanting itu, umur kelapa sawitnya belum sampai 25 tahun,\" ungkap Dempo, Rabu (30/6). Bicara mekanisme, lanjut Dempo, harusnya kelapa sawit yang berumur di atas 25 tahun baru bisa direplanting. Namun ini sampai terjadi lantaran tanaman kelapa sawit itu, pada saat menanam bibitnya asalan sehingga tidak maksimal hasilnya. Sehingga momen program replanting ini akhirnya dimanfaatkan untuk mengganti tanaman kelapa sawitnya. \"Disamping itu, teman-teman dari APKASINDO juga meminta agar program replanting itu ada jaminan produknya. Terutama untuk bibit, harus menggunakan bibit unggul yang dilengkapi dengan bukti sertifikasi. Supaya nantinya dengan penggunaan bibit unggul, hasil produksi tanaman kelapa sawit petani benar-benar maksimal,\" kata Dempo. Ditambahka anggota DPRD Provinsi lainnya, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, MH, terkait program replanting ini pihaknya bersama pemerintah melalui OPD terkait untuk melakukan pengawasan secara bersama-sama. \"Selain program replanting, APKASINDO juga mengeluhkan keberadaan perusahaan yang tidak patuh pada harga Tandan Buah Segar (TBS) yang ditetapkan,\" demikian Usin. (tux)

Tags :
Kategori :

Terkait