Warga Keluhkan Antrian Kendaraan di SPBU
Rabu 03-03-2021,11:55 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
- Yurman: Atasi Pak Gubernur
BENGKULU RU - Warga baik itu pengguna jalan ataupun pedagang mengeluhkan antrian kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam wilayah Kota Bengkulu. Bagaimana tidak, akibat antrian yang mengular itu dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas dan menutupi barang dagangan para pedagang.
Disampaikan salah seorang pengguna jalan, Pradana Putra 30 tahun, kalau antrian untuk mendapatkan solar itu, rata-rata kendaraan berbobot besar. \"Sehingga pada saat mereka mengantri, hampir setengah badan jalan digunakan dan akhirnya mengganggu kami sebagai pengguna jalan lainnya. Padahal kami hanya sekedar untuk melintas,\" sesal warga Kelurahan Kampung Melayu ini, Selasa (2/3) kemarin.
Tak jauh berbeda juga dikemukakan Benny Sunandar, 43 tahun, menurutnya, akibat antrian kendaraan itu, barang dagangannya menjadi tertutup sehingga tidak terlihat pembeli.
\"Kondisi ini sudah menjadi keluhan kami, para pedagang yang berjualan di sekitar SPBU Pagar Dewa. Akibat antrian itu, pembeli jadi malas mampir karena tidak bisa lagi parkir akibat antrian kendaraan untuk mendapatkan BBM,\" ujarnya.
Dibagian lain, salah satu sopir truck, Karmadi, 50 tahun mengakui beberapa waktu terakhir solar sangat sulit diperoleh. Kalau tidak mengantri seperti ini, maka solar pasti tidak dapat. \"Sementara mata pencaharian kami dari membawa truck inilah. Ketika tidak ada BBM, otomatis kami tidak bisa menarik angkutan yang sama saja kami tidak bekerja,\" bebernya.
Terpisah, anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H. Yurman Hamedi, S.Ip mengatakan, persoalan sulitnya mendapatkan BBM solar ini hampir setiap waktu terjadi. Sementara tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya berprofesi sebagai sopir truck, yang operasionalnya sangat tergantung dengan ketersediaan BBM jenis solar.
\"Ini salah satu tugas Pak Gubernur untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi krisis solar di Provinsi Bengkulu. Kenapa kita sebut krisis, karena sewaktu-waktu solar benar-benar sulit diperoleh para supir. Sehingga akhirnya antrian kendaraan pun terjadi dan mengganggu warga lainnya,\" demikian Yurman. (tux)
Tags :
Kategori :