Esai Pengalaman: Merangkai Asa Untuk Media Massa
Senin 15-02-2021,14:31 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
- Kado HPN, 32 Dosen Luncurkan Buku
ARGA MAKMUR RU - Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, 32 dosen ilmu komunikasi dari 21 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, memberikan kado khusus untuk seluruh insan pers dengan menerbitkan buku yang berisi banyak harapan untuk media massa dan perkembangan yang terjadi belakangan ini.
Berjudul, Esai Pengalaman : Merangkai Asa Untuk Media Massa, buku ini menyuarakan penilaian terkait dunia media massa saat ini. Tak hanya itu, kemajuan dunia teknologi yang mempengaruhi perkembangan dari dunia media massa pun menjadi salah satu topik bahasan. Pilihan siap mengejar perubahan, atau menyerah dengan keadaan, menjadi poin yang ditegaskan dengan satu harapan, jiwa jurnalisme harus tetap sama dan tidak boleh berubah dari aturan dasar.
Peluncuran buku yang diterbitkan oleh Tiga Serenada Publisher ini dilaksanakan di tanggal 11 Februari 2021, secara virtual melalui zoom meeting. Selain diikuti oleh ke-32 penulis, hadir virtual dalam peluncuran buku ini para pengamat, praktisi akademisi dan pemerhati media massa, bahkan perwakilan Dewan Pers, Arif Zilkufli juga ditunjuk sebagai pemantik diskusi untuk buku ini.
Dewan Pers yang diwakili oleh Arif Zulkifli mengungkapkan, setidaknya ada lima topik besar yang diperbincangkan oleh para penulis, yakni profesionalisme, manajemen media massa, interaksi media massa dengan media sosial, konglomerasi media dan peran Dewan Pers sebagai lembaga etik.
\"Buku ini berisi tentang pengalaman para penulis terhadap media massa dan lima topik besar ini perlu menjadi perhatian semua media massa di Indonesia khususnya,\" jelas pria yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Pers ini.
Sementara itu, Lisa Adhrianti, Dosen FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Bengkulu, yang menjadi salah satu penulis dalam buku tersebut mengangkat tulisan dengan judul; Komodifikasi Khalayak Masih Layak Kah?
Tulisan ini merupakan telaah dalam ajang kontes bakat di televisi swasta. Lisa mengamati tentang perkembangan dunia pertelevisian sebagai media pandang-dengar atau audiovisual.
Salah satu acara yang menarik cukup banyak minat masyarakat adalah ajang pencarian bakat, yang terus berkembang dari masa ke masa dan bahkan mulai mengalami pergeseran dari pencarian bakat menjadi ajang keuntungan dan kapasitas modal.
Melalui tulisannya, Lisa berharap, kedepan akan ada kontes bakat yang berdasarkan nilai sekolah atau akademisi tanpa harus membebankan biaya kuota atau biaya SMS, serta bisa melibatkan dewan juri dari tingkat daerah sampai nasional.
\"Menjadi harapan kedepannya televisi sebagai salah satu media massa, bisa ikut mendukung program-program pemerintah terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat,\" (mae)
Tags :
Kategori :