Dugaan Laka Pekerja, PT MHE Wajib Diberi Santunan

TUBEI RU - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, memastikan Subcon PT Mega Hydro Energi (MHE) akan memberikan santunan kepada ahli waris Jalil Wiloyo (55) salah satu pekerja asal warga Desa Talang Tua, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, yang diduga meninggal dunia (MD) akibat kecelakaan kerja (laka kerja), pada Kamis (4/2) lalu. Menindaklanjuti hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Nakertrans, Januar Pribadi, S.Sos, M.Si didampingi Staf Deka Setiawan sebelumnya telah melakukan pertemuan lanjutan dengan pihak PT MHE yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Tunggang, Kecamatan Lebong Utara, pada Senin (8/2) kemarin. Dimana, kata dia, pertemuan itu menindaklanjuti pertemuan pertama yang dilakukan pada Jum\'at (5/2) lalu. \"Senin (8/2) kemarin, kita sudah klarifikasi ke pihak PT MHE, dan rekanannya dalam hal ini atas nama Saudara Eko Juli Budianto, bahwa siap menanggung hak-hak korban, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, maka akan diserahkan kepada pihak ahli waris korban, dan pihak Disnakertrans akan mendampingi proses penyerahan hak-hak perkerja korban hingga selesai,\" ungkap Januar, disambangi di ruang kerjanya, Selasa (9/2) kemarin. Dia menjelaskan, estimasi santunan ataupun hak yang harus diterima oleh pihak ahli waris kurang lebih Rp 70 juta. Itupun baru hitungan kotor atau sekilas. Menurutnya, angka final hak yang akan diterima oleh ahli waris akan kembali dihitung dengan mengacu regulasi yang ada. Adapun hak yang dimaksud, yakni santunan sekaligus, santunan berkala, biaya pemakaman, sisa upah sesuai masa kontrak kerja maupun Jamsostek. Termasuk beasiswa anak untuk masa kerja lima tahun ke atas. \"Itu harus dibayarkan secepatnga oleh pihak perusahaan karena itu merupakan hak pekerja. Ini (santunan) awajib diberikan oleh perusahaan sesuai UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003,\" pungkasnya. (oce)