Investor Bakal Bangun Pabrik CPO

Jumat 08-01-2021,10:29 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Persaingan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) sawit, agaknya bakal terjadi setidak-tidaknya tahun depan. Kini sebuah perusahaan pengolahan sawit, PT Bumi Anugerah Sawit (BAS), tengah dalam tahapan pembangunan sarana dan prasarana pabrik Crude Palm Oil (CPO). Pabrik dengan kapasitas produksi 45 ton/jam itu, sudah mendapatkan ijin dan pembebasan lahan di wilayah Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya. Kepala Dinas Penanaman Modal Bengkulu Utara (BU), Margono, S.Pd, dihubungi Radar Utara menyampaikan secara umum seluruh perizinan oleh perusahaan sawit itu, sudah terpenuhi. Dipungkas lagi dengan rampungnya pembebasan lahan. Kini, kata dia, perusahaan itu sudah akan melaksanakan pembangunan pabriknya di daerah. \"Tadi, sudah dilakukan penandatanganan terkait dengan investasi yang akan dilakukan di daerah. Tahun ini, akan fokus bangun pabrik. Dan tahun depan, diupayakan sudah beroperasi,\" ujar Margono melalui selulernya, kemarin. Bertambahnya jumlah pabrik pengolahan sawit, dipandang daerah akan memberikan stimulan positif khususnya soal persaingan harga. Alih-alih menangkal praktik monopolistik harga, sehingga efek dominonya akan dirasakan langsung oleh para petani sawit yang di daerah. Penyelenggaraan program replanting, lanjut dia, turut menjadi pertimbangan dan kajian akan keberadaan jumlah pabrik CPO di daerah. Pasalnya, dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, hamparan kebun penduduk yang menjadi obyek program replanting, sudah akan memasuki fase produksi. \"Dengan banyaknya pabrik, otomatis akan menimbulkan persaingan harga. Petani sawit dihadapkan ke banyak pilihan dan tidak menjadi bulan-bulanan monopoli harga,\" analisanya. Disinggung soal pabrik karet yang batal? sejauh ini belum ada investor karet yang berminat berinvestasi di daerah, pasca hengkangnya PT Bengkulu Mas Sejahtera (BMS), lantaran tabrakan regulasi lintas kementerian itu sehingga mengalihkan anggaran investasinya ke wilayah Kalimantan. Margono tak menyangkal soal itu. Hanya saja, di tataran komunikasi mantan Kadispedik BU itu, mengaku tengah berupaya menggaet investor lain. Apalagi dibanding sawit, pabrik karet di daerah ini sangat-sangat perlu untuk dibangunan, pasalnya terindikasi terus menjadi bulan-bulanan praktik monopoli harga. \"Tengah diupayakan. Termasuk juga dengan PT BAS ini. Karena Bapak Bupati, tengah mengupayakan adanya investor untuk membangun pabrik ruber di daerah, agar harga beli karet di daerah lebih baik,\" pungkasnya. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait