Foto: Meiva Agusrin saat diskusi bersama para pengusaha kopi dan seniman.
BENGKULU RU - Semangat generasi milenial untuk menjadi seorang pebisnis atau pengusaha dan seniman di Provinsi Bengkulu sangatlah tinggi. Ini terungkap saat Meiva Gusti Hutaminingtyas yang merupakan putri Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 3, H. Agusrin M. Najamudin diskusi dan berbagi kiat dalam bisnis bersama pelaku usaha kopi dan seniman Bengkulu.
\"Era sekarang, generasi milenial disajikan cukup banyak pilihan profesi. Diantaranya menjadi pebisnis atau pengusaha dan seniman. Meski sering terlihat mudah, profesi sebagai pebisnis tidaklah bisa dipandang dengan sebelah mata karena untuk mencapai kesuksesan, segala daya dan upaya harus siap dilakukan,\" ungkap Meiva.
Menurutnya, Ia sengaja berkunjung dan diskusi dengan generasi milenial yang menggeluti usaha dibidang kopi dan seniman, untuk mengetahui progres dan perkembangan pengusaha kopi dan seniman yang ada di Bengkulu ini.
“Alhamdulilah bisa ketemu langsung pengusaha kopi bersama kaum milenial Bengkulu untuk berdiskusi dan sharing, serta berbagi kiat dalam berbisnis,”katanya.
Di Bengkulu, lanjut Meiva, dalam dunia usaha masih banyak permasalahan, salah satunya dari sisi modal. Permodalan yang besar ini memiliki peran agar mampu bersaing dengan brand kopi-kopi yang sudah ternama. Berbicara soal membuka usaha, terutama usaha kafe kini semakin mudah. Apalagi bagi yang sudah memiliki cukup modal, karena modal ini sangat penting untuk memulai dunia usaha.
“Selebihnya, seperti tidak ada kendala yang berarti. Ada juga yang sudah memiliki modal, tapi tidak adanya kemampuan maupun waktu untuk mengatur sendiri bisnis yang digeluti. Biasanya ini sering terjadi pada pebisnis pemula yang belum memiliki banyak pengetahuan mengenai bisnis dan mau diapakan bisnis itu nantinya, sehingga butuh tempat untuk diskusi,\" ujar Meiva.
Lebih jauh dikatakannya, strategi yang tepat atau konsep dalam usaha juga dibutuhkan, terutama dari orang-orang yang berpengalaman di bidangnya. Perhatian pemerintah juga dibutuhkan.
\"Maka dari itu harus diperkuat skema dan program demi membantu pelaku UMKM, termasuk komunitas kopi. Sehingga produk kopi dan seniman di Bengkulu menjadi lebih baik dan dikenal,” demikian Meiva. (tux)