ULOK KUPAI RU - Bakal calon bupati dan wakil bupati yang bakal berlaga di Kabupaten Bengkulu Utara dalam Pilkada 2020 kali ini hanya diisi bupati dan wakil bupati saat ini. Otomatis, keduanya menjadi petahana. Situasi politik ini banyak memancing reaksi dari sejumlah elemen masyarakat, terutama soal peluang pertarungan yang akan terjadi antara calon petahana dengan Kotak Kosong atau biasa disebut Kotak Kosong (Koko). Salah seorang tokoh masyarakat Ulok Kupai dan Napal Putih, Mumung Komarudin, menilai, peluang petahana kalah melawan kotak kosong, itu ada dan tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, menurut Mumung, pada prinsipnya, hak memilih tentu dikembalikan pada masyarakat. Dan sudah barang tentu, kata Mumung, dalam konstelasi politik yang melibatkan petahana dan kotak kosong, ini ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian masyarakat. \"Namanya juga politik. Tentu berbagai kemungkinan itu ada. Yang jelas tidak ada yang tidak mungkin. Dan sejarah itu pernah terjadi di Makasar. Tentu untuk Bengkulu Utara, sendiri tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi seperti di sana. Dan kalau apa yang terjadi di Makasar, itu terjadi juga di Bengkulu Utara (kemenangan kotak kosong,red) artinya kita akan dipimpin Pjs. Selain itu, dari segi biaya penyelenggaraan Pemilu kita juga akan terbebani. Dan ini bukan hanya ujian untuk petahana. Tetapi juga beban bagi Parpol pendukung yang harus berkontribusi memenangkan calon petahana yang diusungnya,\" terangnya. Lanjut Mumung, ada pun, indikator yang bisa mempengaruhi masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya kepada kotak kosong, dapat dipicu oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja petahana hingga bisa disebabkan akibat tidak ada figur lain yang dapat menawarkan visi-misi lain ketimbang visi-misi yang ditawarkan oleh petahana. \"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap petahana dan tidak ada pilihan lain tentang visi-misi yang ditawarkan, itu bisa menjadi indikator masyarakat dalam menjatuhkan pilihan kepada kotak kosong. Dan situasi politik kita hari ini juga tidak terlepas dari sikap Parpol besar yang ada di wilayah kita kenapa tidak berusaha memberi figur alternatif lain. Padahal sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan untuk mengusung petahana. Masyarakat menaruh harapan kepada Parpol besar di wilayah kita dapat memberi figur alternatif lain,\" imbuhnya. Di sisi lain, Mumung, menyarankan kepada Petahana, agar tidak menganggap sepele terhadap keberadaan kotak kosong yang dilahirkannya tersebut. Ada beberapa langkah ekstra yang menurut Mumung, perlu ditempuh oleh petahana, untuk memantapkan hati masyarakat. \"Lahirnya kotak kosong itu juga tidak bisa dianggap sepele. Langkah-langkah ekstra untuk meyakinkan masyarakat melalui visi dan misi yang diusungnya juga perlu dilakukan oleh petahana dengan memanfaatkan waktu yang cukup singkat saat ini,\" tandasnya.
Koko Tak Sepele, Petahana Harus Yakinkan Masyarakat
Jumat 11-09-2020,19:55 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :