Melawan “Koko”, Cakada Harus Kerja Ekstra

Senin 07-09-2020,10:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 ini cenderung jauh lebih sepi dibandingkan dengan Pilkada tahun 2015 lalu. Pasalnya, jika pada tahun 2015 lalu, ada sebanyak 3 pasang calon yang berkompetisi memperebutkan kursi nomor satu di Kabupaten Bengkulu Utara. Pada tahun 2020 ini, diprediksi hanya akan ada satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati BU yang melenggang di Pilkada serentak tahun 2020 ini. Alhasil, pasangan inipun diprediksi akan melawan kotak kosong (koko,red). Sebab, terhitung pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati BU yang dibuka sejak tanggal 4 September 2020 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) BU, hanya terdapat satu pasang calon yang menyatakan sikap maju dalam Pilkada ini, yaitu kandidat petahana. Pasangan itu adalah Ir. H. Mian sebagai calon Bupati dan Arie Septia Adinata, SE, M.Ap sebagai calon Wakil Bupati. Pantauan RU di lapangan, dinamika politik di tengah masyarakatpun masih terlihat begitu sepi. Bila pada 5 tahun lalu, hampir di sepanjang sudut jalan terpampang baliho foto kandidat bakal calon kepala daerah. Pada Pilkada tahun ini terlihat jauh lebih sepi. Sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara menilai, kondisi yang terjadi saat ini harus menjadi perhatian serius oleh para bakal calon kepala daerah. \"Kalau programnya tidak ada. Tidak menutup kemungkinan kotak kosong yang akan meraup suara lebih banyak,\" ujar Nana Suratna, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Tanjung Agung Palik. Menurutnya, meski hanya akan melawan Koko. Bukan berarti itu jauh lebih ringan dibandingkan dengan adanya kandidat calon lain. \"Kami berharap, calon mulai kerja ekstra melakukan sosialisasi programnya pada masyarakat. Agar masyarakat tahu apa rencana pembangunan daerah ini kedepannya,\" tandasnya. (sfa)  

Tags :
Kategori :

Terkait