MUKOMUKO RU - Hingga Kamis (6/8) kemarin, ratusan emak yang bekerja sebagai tenaga harian lepas (THL) PT DDP di Desa Air Berau Kecamatan Pondok Suguh, masih melaksanakan blokade jalan masuk ke perusahaan lantaran tuntutan mereka belum ditanggapi. Camat Pondok Suguh, Abdul Hadi, S.Sos, ketika dikonfirmasi kemarin menegaskan, blokade jalan oleh ratusan emak dari berbagi desa itu, tidak hanya dilakukan siang hari. Namun Rabu malam tadi (Kemarin, red), mereka nekat menguasai jalan supaya perusahaan tidak bisa melakukan aktivitas sebelum tuntutan mereka dipenuhi. “Sebelum tuntutan dipenuhi, mereka akan terus melalukan blokade jalan masuk ke perusahaan. Tuntutan mereka tidak muluk – muluk. Hanya minta dipekerjakan sebulan minimalnya 20 hari dari sebelumnya hanya 3 hari. Selain itu, mereka juga meminta tidak ada sistem kontraktual pekerjaan. Sebab para buruh ini menilai, jika pekerjaan dilakukan sistem kontraktual maka para buruh tidak bakal dilibatkan dalam pekerjaan itu,” terang Camat. Kabar terbaru yang didapat Camat, soal tuntutan ratusan buruh PT DDP sudah disampaikan pihak manajemen perusahaan ke pimpinan perusahaan di pusat karena semua kebijakan perusahaan berada di tangan pimpinan pusat. “Manajemen di sini (Mukomuko, red) tidak berani mengambil kebijakan. Manajemen hanya dapat menyampaikan tuntutan buruh ke pimpinan di pusat. Itu sudah disampaikan, hanya menunggu hasilnya. Kalau pimpinan perusahaan di pusat bisa mengakomodir maka dipastikan para buruh akan membubarkan diri dari lokasi. Namun kalau tidak diakomodir, tentu masalah ini akan berbuntut panjang,” tegasnya. Camat menambahkan, aksi yang dilakukan oleh ratusan warganya yang menjadi buruh PT DDP sudah yang keduakalinya. “Dulu hal yang sama juga dilakukan. Dan buruh baru tenang ketika manajemen perusahaan membuat surat pernyataan diatas materai 6.000. Namun nyatanya ketika ditunggu hingga beberapa waktu, tuntutan mereka tidak ada kejelasan. Sehingga Rabu (5/8), mereka kembali melakukan aksi blokade jalan perusahaan,” terangnya. Terpisah, Manajer PT DDP, Ir Mawardi melalui Humas PT DDP, Samirana, ketika dikonfirmasi via telepon menegaskan, tuntutan ratusan buruh sudah diakomodir oleh perusahaan meski tidak sesuai yang diharapkan. Misalnya, kata Samirani, soal jumlah hari kerja yang selama ini 3 hari akhirnya ditambah menjadi 6 hari kerja dengan jumlah tenaga sebanyak 20 orang per devisi. Selain itu, jika ada pekerjaan yang bisa diborongkan maka akan diberikan kepada pekerja tersebut. Tidak hanya itu, soal antar jemput pekerja juga disaanggupi oleh perusahaan. Bahkan jika armada kurang, perusahaan siap mengambil armada dari luar. “Kebijakan tersebut sudah disampaikan kepada buruh sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. Namun mereka tetap tidak mau. Jujur, kalau semua tuntutan mereka diakomodir, perusahaan akan bayar pakai apa. Sebab jumlah mereka mencapai 179 orang. Maka kami berharap ada pertimbangan dari buruh. Apalagi saat ini perusahaan gak bisa beroperasi karena jalan ditutup. Namun yang jelas, perusahaan tetap akan berbuat yang terbaik bagi buruh,” demikian Samirana. (rel)
Kaum Emak Masih Blokade Jalan PT DDP
Jumat 07-08-2020,11:35 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :