Hingga Juli 2020, 384 Orang jadi Janda dan Duda

Kamis 06-08-2020,10:16 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Angka perceraian di wilayah hukum Pengadilan Agama (PA) Arga Makmur, hingga periode Juli 2020 yang diolah dari rilis statistik perkara menunjukkan setidaknya 384 pasangan nikah, resmi bercerai. Alhasil, 384 orang yang awalnya pasangan suami istri ini menjadi janda dan duda. Beragam persoalan yang melatarbelakangi perceraian itu, salah satunya persoalan ekonomi. Menariknya, angka perceraian itu bersamaan dengan tingkat pandemi Covid-19 yang berimplikasi pada hantaman sektor perekonomian di masyarakat. Ketua PA Arga Makmur, Nasrullah, SH, saat dikonfirmasi tentang laju gugatan hak perdata itu, tak menampik persoalan ekonomi cukup mendominasi dan disusul beberapa alasan lainnya yang cukup klasik. Meski begitu, Nasrullah menegaskan, selaku lembaga peradilan yang diberikan kewenangan oleh negara, pihaknya tetap mendahulukan langkah-langkah non ligitasi atau penyelesaian persoalan di luar pengadilan yang menjadi tahapan menindaklanjuti setiap perdata gugatan. \"Meski sikap akhir, tetap berada di tangan para pihak bersengketa. Baik itu cerai gugat (gugatan cerai dengan penggugatnya istri,red) atau pun cerai talak (gugatan cerai dengan penggugatnya suami,red). Ada juga yang memilih tidak melanjutkan ke tahapan ligitasi, ada juga yang melanjutkan ke ligitasi yang artinya harus melaju ke persidangan,\" kata Nasrullah, belum lama ini. Cerai Lantaran Komunikasi Memburuk Tingkat perceraian di tengah pandemi Covid-19 sendiri, dimaknai sebagai bagian dari dinamika sosial oleh pengamat sosial. Sebagaimana disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Ratu Samban, Yuni Indah, S.Sos, M.Si. Menurut dia, ada korelasi atau hubungan tingkat perceraian dengan gejolak ekonomi. Khususnya situasi sulit imbas negatif turunan dari penyebaran virus Corona yang tak hanya dirasakan di Indonesia. Keberadaan pekerja yang dirumahkan, tingkat pendapatan menurun yang berbanding terbalik dengan biaya hidup yang cenderung semakin tinggi, dinilai Indah, cukup memicu persoalan sosial, salah satunya rumah tangga yang komplek. Imbasnya, kata dia, berpotensi pada tingkat emosi dan stress yang juga meningkat. Karena itu, perlu adanya pola-pola komunikasi yang terbangun secara baik, saling mendukung dan memahami dalam komunitas sosial, mulai dari keluarga yang merupakan organisasi non formal terkecil. Lebih luas lagi adalah lingkungan sosial masyarakat. \"Perlu sama-sama mengubah pola komunikasi di rumah. Seringkali, stres yang dialami karena situasi yang tidak kondusif yang lantas membuat hubungan merenggang, memicu emosi sehingga timbul mis komunikasi yang semakin tajam. Pola komunikasi yang memburuk ini, turut andil atas tingginya angka perceraian,\" kata Yuni Indah, kemarin. Gejolak ekonomi dan sosial yang kini terjadi, ditegaskan Yuni tidak bisa disikapi sendiri. Semangat kebersamaan, yang mencirikan kebhinekaan dan bertepatan pula dengan momen kemerdekaan saat ini, tak salah menurut dia untuk menjadi motor sosial masyarakat, membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan antar tetangga. Jika ini dijalankan semua orang, tentu akan menjadi kesamaan kerangka berpikir di lingkungan sosial yang sangat baik dalam menekan dis-sosial di masyarakat, alih-alih dipicu oleh persoalan ekonomi. \"Saya pun memberikan apresiasi bagi Pengadilan Agama dan Kementerian Agama yang cukup memotori, pelaksanaan nasihat pernikahan atau pembinaan pra perkawinan, adalah hal-hal yang mungkin sepele, padahal efeknya sangat luar biasa. Membentuk sebuah keluarga yang tangguh dan tanggap, sehingga kuat dalam komitmen serta tanggap dalam mengambil langkah-langkah terbaiknya, untuk menyikapi persoalan lebih-lebih dalam situasi yang sulit seperti saat ini,\" pungkas Dekan yang baru saja membawa Jurusan Ilmu Komunikasi Unras, mendapatkan akreditasi B dari Badan Akrediatasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) itu. (bep)

Grafis Jumlah Vonis Perdata Gugatan di Pengadilan Agama Arga Makmur
No Periode Perkara Vonis
1 Januari 49
2 Februari 52
3 Maret 65
4  April 42
5 Mei 23
6 Juni 54
7 Juli 99
Total 384
Sumber : Diolah dari statistik perkara PA Arga Makmur.
Tags :
Kategori :

Terkait