Damping dan Pantau Anggaran Covid-19

ARGA MAKMUR RU - Distribusi program dalam kegiatan anggaran Covid-19 hasil refocusing, pengawasanya tetap dilaksanakan Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara (BU). Kepala Kejaksaan Negeri BU, Elwin Agustian Khahar, SH, MH, saat dikonfirmasi Radar Utara menyampaikan, secara umum pihaknya masih melaksanakan kerjasama pendampingan anggaran Covid-19 yang disebar melalui satuan kerja (satker) di daerah. \"Tetap lanjut. Pendampingan dan pemantauan program-programnya tetap dilakukan,\" kata Elwin, kemarin. Terkait dengan pembubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang fungsinya kini diemban oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang berada di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, seturut dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dimana, kewenangan Gugus Tugas akan dilanjutkan oleh Komite Kebijakan dan atau Satuan Tugas Penanganan Covid-19/Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah. Kajari menyampaikan, pendampingan yang dilakukan pihaknya adalah pada satker-satker daerah, penyelenggara DIPA Covid-19. Pasalnya, secara de jure, pendampinganya bukan pada Gugus, tapi satker. Untuk itu, tidak perlu dilakukan penyesuaian naskah pendampingan. \"Karena kita tidak mendampingi Gugus Tugas. Makanya, relatif tidak ada perubahan, untuk pendampingan di daerah. Fokus kita adalah memastikan penyelenggaraan dana Covid-19 yang transparan dan ber akuntabilitas dan mencegah penyalahgunaan. Dan ini sesuai dengan salah satu tugas Kejaksaan, selain di bidang tindak pidana khusus,\" tukasnya. Pantauan Radar Utara, anggaran dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19, hasil refocusing dan realokasi APBD BU yang bertengger diangka Rp 109,2 miliar. Sebarannya, didominasi Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebesar Rp 46,5 miliar. Disusul fokus kedua yakni sektor dampak ekonomi sebesar Rp 43 miliar serta bidang kesehatan sebesar Rp 19,5 miliar. Total anggaran dari dua kali penyesuaian APBD itu, serapannya masih di bawah Rp 17 miliar. (bep)