ARGA MAKMUR RU - Hantaman ombak hingga dugaan imbas buruk penambangan pasir, kian menggerus lereng-lereng tebing bibir pantai di Jalur Lintas Barat Sumatera. Salah satunya, abrasi ini kembali nampak di kawasan pantai yang ada di Kecamatan Batiknau, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Provinsi Bengkulu. Marlena, 33 tahun, warga desa di Kecamatan Batiknau, mengaku khawatir dengan kenaikan air laut yang terjadi Jum\'at (10/7) malam hari itu. \"Malam mulai naiknyo,\" ungkap Marlena, Sabtu (11/7). Sedikit menceritakan, tsunami kecil sempat menghantam kawasan ini. Seingatnya, peristiwa yang terjadi malam hari itu, terjadi di tahun 2000-an. Dia memperkirakan 2006 silam. Hancurnya tebing karena hantaman ombak itu, kini meninggalkan jejak terjangan abrasi di hampir sepanjang Jalinbar. \"Makanya kini, air kalo pasang (ombak naik, red) air sampai ke jalan,\" ungkapnya menunjuk, tanda menegas air yang Sabtu kemarin, masih naik ke badan jalan. Perempuan itu berharap, agar pemerintah segera membangun tanggul-tanggul pemecah gelombang, seperti yang sudah dilakukan di kawasan desa sebelah yang sudah berbeda kecamatan itu. \"Moga pemerintah cepat bangun tanggul. Supaya air gak mudah naik ke jalan,\" harapnya memungkas untuk jalan yang sempat kisruh statusnya, pasca ruas Jalinbar karena adanya longsor di Desa Urai Kecamatan Ketahun itu. Lubang di Jalinbar Ancam Pengendara SEMENTARA itu, lubang menganga di Jalur Lintas Barat Sumatera di Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal Bengkulu Utara (BU), makin mengancam pengguna jalan. Amblasnya badan jalan yang diawali oleh ditariknya bahu jalan lantaran serangan abrasai pantai itu, diperkirakan akan semakin bertambah luas, jika tak kunjung dilakukan perbaikan. Apalagi, abrasi kian mengancam pengguna jalan yang melintas. Alih-alih untuk mengantisipasi kecelakaan lalulintas, di sekitaran lubang saat ini dipasang pengumuman untuk perhatian pengguna jalan yang melintas dan ditambah lagi tumpukan kayu di sekitaran lubang yang berpotensi amblas kembali. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) BU, Heru Susanto, ST, saat dikonfirmasi Radar Utara, Minggu (12/7), tak menyangkal jalan rusak hingga amblasnya badan jalan di dekat pantai di ruas Jalinbar itu. Malahan, Heru mengaku, sudah melayangkan surat kepada Balai Pengelola Jalan Negara Cabang Bengkulu, untuk segera melakukan penanganan di beberapa titik yang dicatatnya hingga Kecamatan Putri Hijau itu. \"Kita sudah melayangkan surat dan berkoordinasi juga. Tapi belum mendapatkan tindaklanjut atau mungkin tengah diproses,\" kata Heru dihubungi Radar Utara, kemarin. Soal tindaklanjut perbaikan, Heru menyampaikan, meski jalur tersebut berada di wilayah administratif Pemda BU, namun kewenanganannya menjadi milik Balai Pengelola Jalan Negara. Maklum, status jalan itu merupakan ruas jalan negara. Heru juga mengabarkan, bukan hanya di kawasan itu, jalinbar yang amblas. Ada satu lagi yakni di kawasan Urai, juga memerlukan penanganan agar tidak membahayakan pengguna jalan. \"Dari catatan kita, ada beberapa titik jalan negara di ruas Jalinbar Sumatera yang membutuhkan penanganan segera. Kita juga berharap, agar stake holder terkait mengambil langkah-langkah konkret,\" pungkasnya. (bep)
Abrasi Makin Menggila, Lubang Jalinbar Intai Nyawa
Selasa 14-07-2020,11:39 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :