Jembatan Desa Lubuk Sanai Makin Mengkhawatirkan

Senin 13-07-2020,11:15 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Budi: Kita Ajukan Permanen MUKOMUKO RU - Jembatan penghubung Desa Lubuk Sanai – Desa Rawa Bangun Satuan Pemukiman (SP) 10 Kecamatan XIV Koto, makin mengkhawatirkan. Pasalnya, lantai jembatan yang terbuat dari papan itu sudah lapuk. Bahkan sebagian diantaranya sudah hilang. Kondisi ini, tentu sangat membahayakan bagi masyarakat yang melintasi jembatan itu. Dan tidak menutup kemungkinan, jembatan tersebut bakal menelan korban. “Dulu sudah banyak motor dan mobil terperosok karena papan untuk lantai jembatan lapuk. Untung tidak sampai menelan korban jiwa, meski korban harus menanggung kerugian materi karena kendaraan mereka rusak,” tegas tokoh masyarakat Desa Lubuk Sanai, Rusman, kemarin. Rusman menjelaskan, pemerintah harus ketahui bahwa jembatan tersebut salah satu akses vital bagi masyarakat. Mereka yang berdomisili di Desa Rawa Bangun jika ingin mengeluarkan hasil buminya, harus melintasi jembatan itu. Termasuk masyarakat yang akan ke kantor, sekolah, ke pasar, dan yang lainnya juga memanfaatkan jembatan penyeberangan tersebut. “Alasannya karena jarak tempuh dari Desa Lubuk Sanai – Desa Rawa Bangun itu sangat dekat sekali. Kalau jembatan itu rusak dan tidak segera diperbaiki, tentu masyarakat Desa Rawa Bangun jika ingin ke Desa Lubuk Sanai atau ke Mukomuko harus memutar arah melalui Desa Tanjung Mulya SP 9. Itu sebabnya, kami sangat berharap supaya jembatan penghubung yang ada di Desa Lubuk Sanai segera diperbaiki,” desaknya. Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu yang lalu Bupati bersama jajaranya sudah meninjau kondisi jembatan. Saat kunjunganya, masyarakat sudah menaruh harapan besar bahwa jembatan tersebut akan ditingkatkan pembangunan lantai dari papan ke beton. “Sangat disayangkan, keinginan masyarakat tidak seindah yang diharapkan. Bupati hanya memantau saja, dan jembatan itu tetap saja masih rusak. Semoga dalam waktu dekat jembatan itu cepat diperbaiki. Sehingga aktivitas masyarakat kembali lancar tanpa harus was-was ketika lewat jembatan,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT, melalui Kabid Bina Marga, Budiarto, ST, ketika dikonfirmasi kemarin, tidak menampik jika jembatan penyeberangan itu masih berlantai papan. Sayangnya, untuk tahun ini, belum ada alokasi anggaran untuk peningkatan jembatan dari papan ke beton. “Kami juga sudah mengajukan peningkatan di tahun 2021 mendatang tapi belum dapat memastikan, bisa terakomodir atau tidak. Sebab peningkatan dari lantai papan ke beton atau menjadi jembatan permanen bisa menghabiskan anggaran belasan miliar. Sementara kondisi anggaran yang dimiliki daerah sangat terbatas sekali,” pungkasnya. (rel)

Tags :
Kategori :

Terkait