Efek BPNT, Jangan Sektoral

Senin 06-07-2020,10:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang nilainya mencapai Rp 4,4 miliar, diharapkan berimplikasi luas di masyarakat dan tidak terfokus pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang pengendalian programnya, masih dipusatkan di gerai-gerai BPNT saja. Wakil Ketua 1 DPRD Bengkulu Utara (BU), Juhaili, SIP, menilai perlunya evaluasi dalam pendistribusian program untuk 22.202 KPM itu. Selain menjadi langkah pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Secara tidak langsung, program yang dimotori Kementerian Sosial (Kemensos) itu, bisa melibatkan banyak pihak. \"Karena di dalamnya ada beras, telur, sayur mayur hingga kacang-kacangan. Dan itu bisa melibatkan masyarakat pelaku usaha di daerah. Saya berharap, tidak sentralistik,\" kata Juhaili, kemarin. Karena itu, politisi Golkar itu berharap motor program di daerah bisa menyikapi fakta yang terjadi, namun tetap on the track. Langkah ini dianggap penting, kata Juhaili, agar sebaran uang pusat yang sebulannya mencapai Rp 4,4 miliar itu, memberikan efek domino masyarakat di daerah. Dan ini yang diharapkan pemerintah tentunya. Bukan semata fokus pada tingkat serapan anggaran saja. Tapi lebih kepada kualitas penyerapan anggaran itu sendiri. \"Daerah melalui dinas terkait, harus inovatif, tapi tetap berpegang pada aturan,\" tegasnya. Sekadar menyampaikan, distribusi BPNT Periode Mei yang dilakukan di bulan Juni, idealnya memiliki kebutuhan beras sebanyak 202 ton yang pengadaannya diorder ke Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu. Hanya saja, dalam distribusinya, Bulog hanya menyalurkan 180-an ton, sesuai dengan permintaan daerah. Sebagaimana standar kebutuhan beras 10 kg setiap KPM, idealnya membutuhkan beras sebanyak 222 ton. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait