Kecelakaan Penambang, Polisi Selidiki Penyuplai Bahan

Rabu 11-03-2020,15:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TUBEI RU - Kecelakaan kerja yang terjadi pada Sabtu (7/3) lalu, di Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong, mengakibatkan tiga penambang emas tradisional meninggal dunia, dan 12 orang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong dan di Puskesmas. Menyikapi hal ini, Polda Bengkulu meminta Polres Lebong menyelidiki beberapa pihak yang bertanggungjawab atas penambangan ini. Seperti dikatakan Kapolres Lebong, AKBP. Ichsan Nur, SIk, saat ini pihaknya telah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara dan telah mengumpulkan sejumlah barang bukti. Dalam menyikapi belasan penambang sekaligus korban yang tengah dirawat baik di RSUD ataupun di Puskesmas Muara Aman, pihaknya tetap tidak akan gegabah dalam penetapan tersangka. Apabila penyelidikan rampung maka pihaknya tetap menunggu petunjuk Polda Bengkulu. \"Pengembangannya mengarah ke penyuplai bahan kimia, siapa yang bertanggungjawab membiayai lubang itu akan kita tindaklanjuti sesuai dengan perintah Kapolda,\" ungkap Kapolres, kemarin. Selain itu, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan TNI. Termasuk tokoh masyarakat dan stake holder terkait. Sebab, lanjut dia, aktivitas pertambangan emas itu bukan baru dimulai masyarakat beberapa tahun ini. \"Kita harapkan kedepan kita akan cari formula yang tepat agar warga nanti bisa ke tambang emas bukan menjadi sumber utama lagi dan beralih ke mata pencarian yang lebih baik dan pasti penghasilannya sehingga kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi,\" jelasnya. Sementara itu, Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Drs. Supratman menegasknya, usai dirinya telah meninjau langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihaknya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. \"Kawasan ini bisa menjadi kawasan objek wisata. Alangkah baiknya objek wisatanya saja yang kita majukan,\" singkat Kapolda. (cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait