Awas TikTok Challenge Makan Korban

Senin 17-02-2020,14:11 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Filter sosial dalam tumbuh kembang anak, menjadi sangat penting di era digital seperti saat ini. Bersamaan dengan santernya sorotan tentang aktifitas media sosial yakni TikTok Challenge, turut menjadi cermatan bagi daerah. Pasalnya, gerakan dalam video pendek yang padu padan audio khas TikTok itu, memperagakan gerakan yang terus menuai sorotan. Mulai dari mengarah pada kekerasan, ancaman jiwa, kriminal hingga diskriminasi. Terbaru, TikTok challenge dengan nama Skullbreaker Challenge, ternyata sudah memakan beberapa korban, hal ini membuat beberapa pihak merasa prihatin dan meminta orangtua untuk memberikan peringatan khusus pada anak-anaknya. Kepala Dinas Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Bengkulu Utara (BU), Amra Juwita, S.Sos, MM, kepada Radar Utara menyampaikan sangat mendukung untuk adanya langkah pemerintah, memberikan imbauan kepada fasilitas media sosial itu, agar memperbaiki setiap varian program yang dibuat sedemikian rupa, bertujuan untuk menarik pengguna smartphone. Sementara, sudah bukan rahasia lagi, kalangan anak-anak acap menggunakan fasilitas telpon pintar itu, seolah telah menjadi bagian keseharian. \"Sementara, anak-anak relatif belum memiliki filter diri yang mumpuni. Cenderung menyerap, apa yang didengar dan dilihat. Sementara aplikasi ini, secara kasat mata memberikan suguhan hiburan yang berfokus pada keseruan saja,\" kata Amra, kemarin. Amra sendiri mengakui cukup mengikuti dinamika daerah-nasional. Khususnya yang terkait dengan semangat perlindungan terhadap perempuan dan anak. Karena segmensi ini, kata dia, cukup memberikan data negatif yang mencolok, khususnya dalam data tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang menjadi korbannya. Dia menggarisbawahi, kekerasan dimaksud tidak hanya seksual, tapi juga fisik yang memberikan dampak yang tak kalah negatif. \"Sesuai dengan program Kabupaten Ramah Anak yang menjadi bagian fokus bapak Bupati Mian, kami mengimbau untuk seluruh masyarakat berperan serta aktif, untuk mencermati tumbuh kembang anak. Karena teknologi tidak bisa dibendung, tapi bisa ditangkal pengaruhnya, jika memiliki filter diri yang baik,\" pungkasnya. Sekadar menginformasikan, dalam video TikTok Challenge yang beredar, terdapat tiga orang yang melakukan permainan itu. Dua orang di sisi kiri dan kanan meminta pemain yang berada di tengah untuk melompat. Setelah pemain yang tengah melompat, lalu dua orang yang ada di kedua sisinya menendang atau menjegal kaki orang yang di tengah saat melompat hingga terjatuh. (bep)

Tags :
Kategori :

Terkait