BENGKULU RU - Kondisi Penyu yang sudah mulai membusuk, disebut menjadi salah satu penghambat untuk proses pengungkapan penyebab kematian Penyu. Ini disampaikan Dokter hewan BKSDA Bengkulu-Lampung, Erni Suyanti Musabine, Senin (13/1). Menurutnya, pihak Balai Besar Penelitian Veteliner di Bogor dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) kesulitan dalam melakukan uji laboratorium dan otopsi. \"Karena sampel yang sebelumnya kita ambil, kondisi Penyunya sudah membusuk. Sehingga untuk saat ini Balai Besar Penelitian Venteliner dan laboratorium IPB belum bisa mengeluarkan hasil untuk mengetahui penyebab kematian Penyu. Pihak laboratorium mengaku kesulitan melakukan pemotongan mikrokom atau pemotongan secara tipis bagian Penyu untuk diperiksa dengan mikroskop,\" ungkap Erni. Pihaknya, lanjut Erni, bisa memaklumi kalau hasil uji lab cukup lama. Sampel yang dibawa sudah mati lebih dari 2 atau 3 hari sehingga kemungkinan mengalami lisis. Sehingga akhirnya untuk pemeriksaan histopat cukup sulit. Meski demikian, tetap diusahakan untuk dilakukan pengujian. Adapun yang dikirim sebanyak 4 sampel Penyu, dimana tidak terdapat sampah pada saluran pencernaannya. \"Selain itu, untuk mengetahui apakah penyu yang mati ini tercemar logam berat atau tidak, kita juga mengirimkan bagian dalam perutnya. Seperti saluran pencernaan, hati, ginjal dan seluruh bagian usus untuk diteliti. Kita mengirimkan bagian dalam dan perut Penyu dengan kondisi terbungkus dan aman sehingga tidak terjadi penguapan yang menyebabkan terkontaminasi zat kimia,\" terangnya. Sementara itu, Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donald Hutasoit mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksakan Balai Besar Penelitian Veteliner dan laboratorium IPB untuk segera mengeluarkan hasil penelitian terhadap sampel yang dikirimkan. \"Uji ini tidak mudah, kemudian laboratorium tempat kita kirimkan ini dia menangani seluruh Indonesia. Kita sudah tanyakan tapi tidak bisa kita paksakan harus 2 hari selesai,\" singkatnya. (tux)
Kondisi Membusuk, Jadi Penghambat Ungkap Kematian Penyu
Selasa 14-01-2020,15:18 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :