Jala Ikan, Warga Cipta Mulya Diterkam Buaya Sabai

Jumat 13-12-2019,23:03 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

BKSDA Diminta Segera Bersikap

PUTRI HIJAU RU - Nasib nahas dialami Supriadi, 40 tahun warga dusun Banjar, Desa Cipta Mulya, Kecamatan Putri Hijau. Supriadi sekaligus korban, ini mengalami luka berat (Lurat) pada pergelangan tangan kanannya dan nyaris kehilangan tangannya setelah diterkam oleh seekor buaya liar yang ada di perairan sungai Sabai pada Jumat (13/12) sekira pukul 20.00 WIB, malam ini. Menurut data dan informasi dihimpun RU.

Peristiwa nahas ini berlangsung saat Supriadi, bersama satu orang anak laki-lakinya yang masih berumur 15 tahun sedang menjala ikan di sungai Sabai yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumahnya di Dusun Banjar.

Diduga lantaran jaring yang dikenakan oleh korban menjaring ikan itu sempat mengenai seekor buaya yang ada di sekitar aliran sungai tersebut. Maka korban yang berusaha menarik jaringnya itu langsung diterkam oleh seekor buaya ganas pada pergelangan tangan kananya.

Perlawanan antara korban dengan buaya yang mengigitnya pun sempat terjadi. Buaya ganas tersebut seketika melepaskan gigitannya. Setelah korban berusaha membacok buaya tersebut dengan mengunakan sebilah parang yang dibawanya.

\"Setelah digigit, dia (korban, Red) datang ke rumah warga yang tidak jauh dari lokasi ia menjala. Disitu dia menjerit minta tolong dan beberpa warga yang terkejut melihat luka korban pun, langsung membawanya ke Puskesmas Sebelat,\" ungkap orang tua korban, Musono.

Diungkapkan Musono, ia pun, merasa terkejut dengan insiden yang dialami keponakannya itu. Pasalnya sebelum insiden tersebut terjadi. Pada sore harinya korban sempat terlihat pulang dari  aktivitas menjaring dengan kondisi sehat.

\"Padahal sorenya sudah pulang tadi. Tapi entah tiba-tiba sudah kejadian seperti ini saat menjala bersama anak laki-lakinya,\" imbuhnya.

Lebih jauh Musono, mengaku resah dengan musibah yang dialami oleh keponakannya tersebut. Musono, mendesak BKSDA Bengkulu segera bersikap tegas untuk menyikapi keberadaan buaya Sabai, yang jumlahnya cukup banyak hingga menimbulkan korban ini.

\"Disisi lain musibah. Kami juga sangat resah dengan keberadaan buaya ini. Kami berharap BKSDA Bengkulu segera bersikap untuk menangani keberadaan buaya liar di Sabai itu. Jangan sampai ada korban jiwa,\" tegasnya.

Terpisah Kades Cipta Mulya, Sumino, membenarkan adanya insiden nahas yang menimpa warga sekaligus saudaranya tersebut.

\"Musibah itu benar. Saya sedang menuju Puskesmas untuk memastikan kondisi korban,\" singkatnya.

Sementara Kades Pasar Sebelat, Zamari, yang turut memantau insiden nahas ini mengaku iba.

Ditegaskan Zamari, meskipun yang menjadi korban bukan warganya. Namun Zamari, mengaku sudah lama menyampaikan keresahan tentang keberadaan buaya Sabai, yang liar dan jumlahnya makin banyak itu kepada BKSDA Bengkulu. Namun, sejak dua kali keluhan itu disampaikan, sampai hari ini belum ada tanggapan serius atau tindakan konkret yang direalisasikan oleh pihak BKSDA Bengkulu.

\"Sudah dua kali saya sampaikan kondisi buaya Sabai, ini ke BKSDA Bengkulu. Tapi belum ada tanggapan yang serius dari mereka. Dan hari ini buaya di Sabai, terbukti memakan korban. BKSDA Bengkulu harus segera bersikap,\" desaknya.

Ditambahkan Zamari, jumlah buaya sabai terus bertambah. Selain dihasilkan dari keberadaan buaya terus berkembang biak. Aliran sungai Sabai, ini juga menjadi tempat pembuangan buaya liar yang berasal dari daerah lain.

Tags :
Kategori :

Terkait