KETAHUN RU - Pemkab BU hingga pusat, diminta serius untuk menangani ancaman abrasi yang terjadi terhadap permukiman masyarakat di sepanjang Desa Urai Kecamatan Ketahun. Diakui Kades Urai, Nodi Harianda, sedikitnya ada permukiman warga yang membentang sepanjang 2 Km dan berjarak beberapa meter dengan bibir laut. Bahkan, menurut Kades, beberapa rumah warga di sepanjang jalan dari Pemandi hingga ke wilayah perkantoran desa, kerap terendam air laut dan air yang berasal dari muara sungai Urai karena rumah warga, letaknya sudah dekat dengan pantai. Nodi mengaku, Pemdes Urai sudah menyampaikan proposal usulan kepada Pemda BU hingga Kementerian PU RI dan Kemendes PDTT RI, untuk segera dibangun pemecah ombak atau break water. Hanya saja, usulan tersebut belum mendapat respon konkret dari pemerintah. \"Jarak rumah warga dengan pantai itu paling jauh 50 meter, malah ada yang 10 sampai 20 meter saja. Makanya tidak heran, kalau banjir sedang tiba atau air laut sedang pasang, beberapa rumah warga khususnya di samping jembatan atau muara sungai Urai, terendam. Total panjang permukiman atau jalan yang terancam abrasi ada sekitar 2 Km. Kami berharap pemerintah bisa menyeriusi kondisi ini karena cepat atau lambat, abrasi smakin meluas dan pemukiman warga terancam terkikis,\" desaknya. Nodi menegaskan, jika dalam TA 2019 ini belum ada kepastian atau respon pemerintah untuk menangani ancaman abrasi pantai di desanya tersebut. Nodi akan kembali melakukan komunikasi dengan pimpinan daerah dan mengajukan usulan itu, sampai harapan itu terealisasi. \"Kita lihat TA 2020 nanti. Kalau belum ada respon, kita akan datangi Bupati dan meminta beliau untuk memberikan penekanan khusus ke Pemprov dan pemerintah pusat agar proses penanganan abrasi ini segera disikapi dengan maksimal,\" tandas Kades.(sig)
Permukiman Terancam Abrasi, Pemkab Diminta Serius
Jumat 22-11-2019,11:09 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :