BENGKULU RU - Dengan di ekspornya secara perdana sebanyak 55 ribu ton batu bara milik Provinsi Bengkulu ke India dengan menggunakan Kapal MV Navios Christine B melalui pelabuhan Pulau Baai, dapat menaikan naraca ekspor Provinsi Bengkulu kedepannya. Hal ini diungkapkan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah. \"Tentu ini akan menaikan neraca ekspor kita, disamping juga kita akan memobilisasi komiditas kita untuk menjadi lebih baik,\" sampai Gubernur. Diungkapkannya, ekspor batu bara ini merupakan hasil realisasi dari kunjungannya ke India beberapa waktu lalu, yang bertemu langsung dengan para investor India. Disamping itu, guna memastikan agar Pelabuhan Pulau Baai ini menjadi gerbang perekonomian Bengkulu, ada beberapa poin yang diminta Rohidin kepada pihak Pelindo II Bengkulu yang mengelola Pelabuhan Pulau Baai, diantaranya kepastian berfungsinya semua dermaga yang ada di Provinsi Bengkulu. \"Yang dua sekarang dalam proses dibangun. Tadi sudah saya bicarakan dengan GM Pelindo II, mudah-mudahan diawal tahun depan sudah dapat dioperasikan,\" sebutnya. Kemudian, kata Rohidin, mengaktifkan kembali eks dermaga Ratu Samban yang terkendala izin, agar dapat segera beroperasi kembali. \"Selanjutnya akan memastikan data produksi batu bara Bengkulu untuk memastikan kemampuan pelabuhan Pulau Baii ini untuk ekspor batu bara,\" ujarnya. Gubernur juga meminta agar akses jalan menuju dermaga pelabuhan Samudera Pulau Baai dapat diperbaiki segera, sehingga transportasi ke dermaga dapat lancar dan nyaman . \"Sekali lagi saya sampaikan, kita ingin semua pintu ekspor melalui pelabuhan Pulau Baai ini, dengan sendirinya nanti Pelabuhan Pulau Baai ini akan bergerak menjadi pusat pelabuhan besar di Bengkulu,\" pungkasnya. Ivestor India Lalit Khumar menjelaskan, ekspor batu bara ke India akan dilaksanakan setiap 45 hari sekali dengan kapasitas sekali angkut sebanyak 55 ribu ton. \"Dalam setahun kita akan mengekspor lebih kurang 2 juta ton batu bara ke India,\" sebut Direktur PT. Sudevam ini. Untuk kualitas batu bara Bengkulu, menurut Lalit Khumar, masih sangat layak untuk diekspor ke India, dikarenakan negara India masih sangat membutuhkan batu bara untuk kegiatan industri-industri besar di India. Disisi kesiapan dermaga Pelabuhan Pulau Baai, GM Pelindo II Nurkholis Lukman mengatakan, dermaga Samudera Pulau Baai akan dijadikan dermaga khusus bagi investor besar serta tongkang-tongkang dari luar negeri. \"Tahun 2020 mendatang, dermaga Samudera Pulau Baai akan kita jadikan dermaga khusus untuk menangani investor besar. Jadi untuk kesiapan, kita akan full-kan semua untuk para investor skala besar. Nanti di comveyor A itu akan kita khususkan untuk tongkang-tongkang dari luar negeri,\" kata Nurkholis. Sedangkan di pelabuhan eks Bukit Sunur maupun di dermaga Ratu Samban, sebutnya, akan difokuskan untuk tongkang-tongkang lokal. (tux)
Perdana, 55 Ribu Ton Batu Bara di Ekspor ke India
Kamis 21-11-2019,15:04 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :