AIR DIKIT RU - Jembatan Gantung di Desa Pondok Lunang Kecamatan Air Dikit yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Mukomuko, konstruksinya belum dibangun menjadi jembatan permanen. Lantai jembatan bukan dari coran beton melainkan menggunakan papan. Jembatan ini untuk perekoniman perkebunan masyarakat desa di Kecamatan Air Dikit. \"Kondisinya agak mengkhawatirkan. Panjangnya sekitar 30 meter, belum permanen,\" kata Kades Pondok Lunang, Burhan Dahri. Jembatan itu masih bisa dilewati hanya perlu pergantian lantai papan yang informasinya bakal dilakukan rehabilitas pergantian seluruh lantai menggunakan papan bantuan dari PUPR dalam tahun ini. Sayangnya, kata kades, Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) belum ada tindaklanjut untuk memperbaiki sehingga dinilai hanya Pemberi Harapan Palsu (PHP). \"Waktu Dialog Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko dengan masyarakat Desa Air Dikit beberapa waktu lalu, PUPR mencetus untuk rehab papan jembatan gantung tapi belum ada respon yang serius untuk melakukan rehab,\" beber Burhan Dahri. Menurut Burhan, lantai jembatan itu tidak bisa bertahan lama. Apalagi kondisi cuaca di Mukomuko tak menentu, terkadang hujan, tiba-tiba panas. Dipastikan pemeliharaan lantai jembatan juga sulit apalagi akses rutinitas warga mengangkut tandan buah segas (TBS), sebelum menelan korban jembatan ini butuh perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda). Burhan mengatakan, jembatan yang dibawahnya mengalir Sungai Air Dikit itu, kerab menjadi keluhan masyarakat karena lantainya masih papan. Hampir tiap tahun, warga swadaya mengganti lantai. \"Supaya jembatan bisa aman dilewati kendaraan, kondisi sudah tidak memungkinkan untuk bertahan lama,\" pungkas Burhan. (cw1)
Soal Jembatan, PUPR Dinilai ‘PHP’
Jumat 15-11-2019,10:32 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :