MUKOMUKO RU - Direktur RSUD Mukomuko, dr H Tugur Anjastiko, ketika dikonfirmasi kemarin, tidak mengelak jika ketersediaan obat di RSUD Mukomuko mulai nipis lantaran dana klaim BPJS belum juga cair. “Belum cair. Setiap kali kita tanyakan kepada pihak BPJS, mereka juga masih menunggu droping dana dari pusat. Sedangkan pihak perusahaan penyedia obat juga tidak mau kembali memasok obat-obatan di rumah sakit karena hutang yang lama belum dibayar. Takutnya jika dana klaim dari BPJS tidak cair-cair maka ketersediaan obat untuk pasien benar-benar habis,” tegasnya. Adapun jumlah tunggakan hutang BPJS terhadap rumah sakit mencapai Rp 6 miliar terhitung bulan Juni – September 2019 ini. Belum lagi tunggakan hutang di bulan atau tahun sebelumnya. Hanya saja, untuk tunggakan hutang di bawah bulan Juni 2019 tidak sampai Rp 1 miliar. “Kalau kita hitung seluruhnya, jumlah tunggakan hutang klaim BPJS mencapai Rp 7 miliar. Dan jumlah klaim itu terus bertambah seiring banyaknya masyarakat membutuhkan pelayanan dengan menggunakan BPJS,” bebernya. Anjas berharap, untuk kelangsungan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat maka dana klaim BPJS yang sudah ia ajukan dapat segera cair untuk pembelian obat-obatan yang dibutuhkan rumah sakit. “Ya harapan kami segera dapat dicairkan. Syukur-syukur seluruh tunggakan itu dibayar dalam bulan ini,” demikian Anjas.
- Perbaiki Rontgen Butuh Rp 200 Juta