MUKOMUKO RU - Masyarakat di wilayah Kecamatan Ipuh, khususnya warga Desa Pasar Baru mengeluh akibat sulitnya untuk mendapatkan gas elpiji atau gas melon 3 kg. Diduga gas elpiji yang di jual salah satu oknum agen di wilayah itu, tidak memprioritaskan warga setempat. “Awal perizinan agen penjualan gas elpiji itu, diperuntukan warga Desa Pasar Baru dan sekitarnya di Kecamatan Ipuh. Tetapi, kami sebagai warga banyak tidak mendapatkan gas tersebut. Hanya beberapa tabung gas saja yang ada dan dijual melalui warung-warung di desa ini,” keluh Jamaludin, warga setempat ketika dikonfirmasi kemarin. Ia menduga, oknum agen yang loket penjualannya di Desa Medan Jaya Kecamatan Ipuh tersebut tidak memprioritaskan kebutuhan warga setempat. Tetapi, gas melon itu dijual kepada oknum warga luar Ipuh dalam jumlah yang banyak dan diangkut menggunakan mobil. “Ini yang kami keluhkan. Harusnya gas elpiji 3 kg itu, diperuntukan dan diprioritaskan warga Pasar Baru dan sekitarnya. Faktanya, malah dijual kepada pembeli dengan jumlah yang banyak dan dibawa keluar Ipuh. Sehingga kami tidak lagi mendapatkan gas tersebut,” ungkapnya. Terpisah, Sekretaris Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP, menginggatkan kepada penyalur ataupun agen gas elpiji di wilayah Kabupaten Mukomuko untuk mengikuti aturan yang ada. Selain terkait suatu wilayah penjualan. Termasuk Harga Eceran Tertinggi (HET). “Untuk pengawasan gas elpiji kewenangan ESDM Provinsi Bengkulu. Dikarenakan, masuk wilayah Kabupaten Mukomuko, kita juga ikut dalam pengawasan barang-barang beredar. Kami ingatkan penjualan gas elpiji 3 kilogram itu prioritaskan warga sekitar. Untuk wilayah Ipuh, HET sebesar Rp 18.200/tabung khususnya elpiji 3 kilogram,” tegas Nurdiana. (rel)
Warga Ipuh Keluhkan Kelangkaan Gas Melon
Kamis 26-09-2019,09:50 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :