Seminggu Air Tak Mengalir, Kantor PDAM Tutup

PUTRI HIJAU RU - Warga Putri Hijau khususnya warga Desa Kota Bani dan Desa Pasar Sebelat yang mengandalkan suplay air dari PDAM, menjerit. Hampir seminggu terkahir, air yang disuplay dari PDAM Putri Hijau dan menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mampet dan tak sampai ke rumah pelanggannya. Menariknya, bukan memberikan informasi dan penjelasan untuk konsumennya, kantor layanan PDAM yang terletak tak jauh dari simpang Masjid Babul Jannah Desa Kota Bani itu, tampak tertutup dan tak ada aktivitas. \"Hampir seminggu terakhir, air dari PDAM mampet. Tidak tau apa sebabnya, sampai hari ini (Rabu,red) belum ada penjelasan dari petugas PDAM. Kami berharap, petugas dan pihak terkait segera menyikapi masalah yang menyangkut kebutuhan pokok masyarakat banyak ini,\" ujar Buyung, Supri, Agus dan sejumlah warga Pasar Sebelat, kepada media ini, Rabu kemarin. Sementara itu, Camat Putri Hijau, Sutrisno, M.Pd, tak menampik keluhan sejumlah warga Kota Bani dan Pasar Sebelat yang menjadi pelanggan PDAM itu. Hanya saja, Camat mengatakan, pihaknya belum menerima konfirmasi atau koordinasi langsung dari pihak pengelola PDAM Putri Hijau terkait persoalan ini. Meski demikian, Camat meminta agar pengelola PDAM Putri Hijau dan pihak yang bertanggungjawab terhadap suplay air bersih ini, segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menyikapi persoalan ini. \"Kalo koordinasi, belum ada. Cuma, ini-kan menyangkut kebutuhan dasar dan berhubungan langsung dengan masyarakat banyak maka kita berharap PDAM segera menyikapinya dengan langkah-langkah konkret,\" harap mantan Kepala UPT Dispendik Putri Hijau ini. Hingga berita ini diturunkan, Rabu sekira pukul 16.30 WIB sore kemarin. Radar Utara belum berhasil meminta keterangan dan klarifikasi terkait mampetnya pelayanan PDAM Putri Hijau ini. Saat wartawan koran ini mendatangi kantor pelayanan PDAM yang merupakan pusat penampungan dan pengelolaan air bersih itu, tampak tertutup dan tak terlihat aktivitas di kantor dengan gerbang utama tertutup rapat. (sig)