Dinkes Dinilai Lelet, Keluarga Korban ‘Meradang’
Kamis 21-02-2019,11:52 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
ARGA MAKMUR RU - Respon Pemkab BU melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam menyikapi keluhan masyarakat terkait dengan indikasi serangan penyakit DBD, dinilai lamban alias lelet. Tak pelak, kondisi ini membuat warga kesal bahkan pihak keluarga pasien (korban,red) meradang hingga meluapkan kekesalannya kepada Dinkes yang dinilai \'lemot\'.
\"Dari Puskesmas sudah datang ke rumah dan melihat kondisi di rumah begitu juga dari RS Arga Makmur tapi tidak ada tindaklanjutnya,\" kesal Bintang Arius, salah seorang keluarga korban DBD di Desa Gunung Selan Kecamatan Arga Makmur.
Dikatakan sumber ini, 4 orang korban DBD yang terdata di Desa Gunung Selan, seharusnya menjadi perhatian serius dan menjadi catatan tersendiri oleh Pemkab melalui Dinkes BU. Pasalnya, kata dia, Gunung Selan merupakan salah satu desa yang terletak dalam Kecamatan Kota Arga Makmur yang nota bene, merupakan Ibu Kota Kabupaten BU. Upaya pencegahan dan tindakan antisipasi meluasnya serangan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk, kata Bintang, harus dilakukan cepat, konkret dan nyata di lapangan.
\"Ngapo lagi, berenti-lah musingkan palak dengan urusan birokrasi yang dak jelas itu. Apo ndak nunggu ado korban lagi, idak cukup dengan anak kami bae yang jadi korban. Iko ko, penyakit mematikan. Jangan dianggap remeh, kami mohon segera dan cepat,\" kesalnya dengan gaya bahasa lokal sembari mengaku, mewakili 3 korban DBD di desanya.
Sementara itu, data yang dihimpun RU di lapangan. Dinkes BU tampaknya, dipaksa bergerak dan merespon kekesalan warga ini.
Dinkes BU mulai mengatur jadwal fogging di area epidemik terjangkit DBD yakni tanggal 20 Februari di Taba Tembilang dan Perumnas Lama, sedangkan tanggal 21 Februari di wilayah Gunung Alam, Rama Agung dan Gunung Selan dan 22 Februari di wilayah Lubuk Durian.
Jadwal ini disampaikan oleh Plt Kadinkes BU, Syamsul Maarif, SKM, M.Kes melalui Kabid P2P, Ujang Ismail. SKM, MPH, kepada RU, kemarin. Ia menuturkan, laporan DBD ini sudah masuk ke dinas dan sudah ditanggapi, mengenai keluhan warga bahwa pihaknya terkesan lambat dalam menangani kasus ini. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan fogging membutuhkan proses.
\"Tidak ada maksud untuk memperlambat atau terkesan tidak peduli dengan warga mengenai pelaksanaan fogging ini. Diharapkan selain fogging, warga juga diminta sadar untuk membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk,\" himbau Ujang. (cw1)
Tags :
Kategori :