Tunggakan Gaji Karyawan PDAM Tanpa Solusi

KEPAHIANG RU – Rencana pemanggilan Direktur PDAM Tirta Alami yang dijanjikan Komisi III DPRD Kepahiang terealisasi pada Selasa (29/1/2019) kemarin. Bahkan dalam hearing ini terungkap, setelah berbulan-bulan terjadi dugaan krisis uang upah, belum ada upaya penanganan untuk menyelamatkan gaji karyawan perusahaan ini. Seperti disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kepahiang, Agus Sandrila, SH, pihaknya menyesalkan tindakan yang diambil pihak PDAM terhadap karyawannya. \"Sedih dan menyesalkan, karena kurangnya koordinasi PDAM. Mulai dari sistem manajemen keuangan hingga pelayanan yang memprihatinkan. Keadaan seperti ini harus cepat ada solusi terbaik,\" katanya. Agus menambahkan, jika hanya karena jumlah karyawan yang berlebihan, seharusnya Direktur PDAM mengambil kebijakan. Menurutnya, bisa dengan membayar separuh dulu gaji karyawan atau dengan mengurangi jumlah gaji dan mengintensifkan tagihan pada pelanggan. \"Tidak mungkin sejumlah karyawan yang tidak menerima gaji sejak Juli 2018 hingga Januari 2019 ini tidak ada kejelasan dan ketegasan dari Direktur PDAM. Perusahaan tidak boleh dipaksa dengan jumlah karyawan sekian sementara kondisi keuangan tidak mendukung,\" ungkapnya. Menanggapi hal tersbut Direktur PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang, Sudarmin, SH menyampaikan menindaklanjuti hal tersebut pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Pemkab Kepahiang. \"Permasalahan yang sebenarnya yang terjadi memang dari jumlah pegawai sudah over. Dan keuangan kita juga tidak mampu untuk memberi gaji karyawan,\" katanya. Jika disesuaikan dengan kemampuan keuangan PDAM, lanjut Sudarmin, idealnya karyawan yang mampu ditampung sekitar 30 tenaga kerja. Sementara, saat ini jumlah karyawan PDAM sekitar 48 orang. \"Semua saran yang disampaikan Komisi 3 ini akan kita sampaikan dengan pihak Pemkab Kepahiang nantinya. Yang jelas kita sudah menjelaskan kondisi dan keadaan perusahaan. Semuanya ada mekanismenya dan tidak ada tekanan dari pihak mana pun,\" singkat Sudarmin. (drv)