MUKOMUKO RU - Dari 100,074 ribu hektar luas lahan perkebunan sawit milik masyarakat di Kabupaten Mukomuko, sekitar 6 ribu hektarnya, mengalami kerusakan. Penyebabnya ada beberapa faktor hingga tanaman sawit tersebut tidak menghasilkan buah yang maksimal. Salah satunya penggunaan bibit yang tidak berkualitas, kurangnya perawatan dan beberapa faktor lainnya. “Tanaman sawit milik masyarakat yang tidak produktif atau rusak sebagian sudah diajukan untuk mendapatkan program peremajaan tanaman atau replanting. Dan sebagian lainnya, juga diajukan kepada pemerintah dapat program cetak sawah. Karena kalau tidak segera dilakukan upaya, jelas tanaman sawit yang rusak itu tidak menghasilkan apa-apa. Masyarakatlah yang akan rugi,” ungkap Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP didampingi Kabid Perkebunan, Erri Siagian, S.Hut, ketika dikonfirmasi kemarin. Sayangnya, di tahun 2019 ini, pengadaan kecambah sawit bantuan untuk masyarakat tidak ada. Menurutnya, dengan adanya bantuan kecambah sawit itu maka masyarakat bisa mendapatkan bibit yang unggul. “Tapi bantuan kecambah sawit untuk masyarakat, tetap akan kita ajukan. Baik di anggaran perubahan, maupun anggaran provinsi dan pusat. Kami ingin, seluruh tanaman sawit milik masyarakat itu berkualitas. Jadi ketika panen nanti, hasilnya juga lumayan dan terpenting lagi dapat mencegah terjadinya kerusakan pada tanaman,” jelasnya. (rel)
6.000 Hektar Sawit Warga Rusak
Sabtu 26-01-2019,11:28 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :