Gerah, Pemekaran Kabupaten Bukan Retorika!

Selasa 22-01-2019,22:20 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PUTRI HIJAU RU - Wacana pemekaran kabupaten yang kembali digerakkan oleh sejumlah tokoh masyarakat di wilayah Dapil IV Kabupaten BU, sempat membuat Bupati BU Ir H Mian, gerah. Menurutnya, persoalan ini harus ia luruskan. Bupati mengaku, belum lama ini, muncul kabar yang menyebut jika dirinya tidak mendukung atau peduli kepada wacana pemekaran Kabupaten BU. Mian menegaskan, selama ini dirinya berdomisili atau tinggal di Ketahun, Dapil IV dan mungkin, sampai akhir hayatnya, ia akan tetap tinggal di Ketahun. Jika ada pihak yang menyatakan bahwa dirinya tidak peduli terhadap ide-ide ke depan. Hal tersebut perlu diluruskan. Terkait dengan pemekaran Kabupaten BU ini, kata dia, Tahun 2004, dirinya pernah duduk dan menjabat sebagai anggota DPRD di BU bersama rekan-rekan di dapil II (sekarang Dapil IV, Red). Dan Mian, pernah menjabat sebaga wakil Ketua Presidium Pemekaran Kabupaten. Ketika itu juga, ia sudah berusaha bersama-sama, mendorong pemekaran kabupaten bersamaan dengan wilayah Bengkulu Tengah meski faktanya, diakomodir adalah Bengkulu Tengah. \"Sekarang aturannya masih dimoratorium dan tidak boleh dilakukan pemekaran atas keputusan Presiden, ini harus dipahami. Mendirikan presidium gampang dan dari 2004 sudah ada. Dan sekarang masalahnya, moratorium. Makanya saya heran ketika ada yang menyampaikan Bupati tidak peduli. Lebih mirisnya, yang menyampaikan itu ketika sebelum moratorium, masih mempunyai kekuasaan. Seyogyanya, sama-sama dengan Bengkulu Tengah dulu,\" tegasnya dengan nada geram. Sekarang tugas bersama, menurut Mian, adalah manakala moratorium ini belum dibuka, isi dulu dengan pembangunan daerah yang semakin baik. Bangun rumah sakit, bangun pasar dengan komplet dan pembangunan itu, semuanya diarahkan ke wilayah dapil IV. \"Artinya, ketika moratorium itu dibuka, kita sudah siap. Kompi Brimob dengan kawasan 20 hektar akan kita bangun. Dan kita juga akan bangun Batalyon Infantri. Mungkin pembangunan Batalyon ini cukup dengan lahan 30 hektar tapi saya minta 100 hektar lebih. Itu buat apa? Kalau moratorium sudah dibuka, kita siap dan memiliki lahan untuk pemerintah. Ini adalah upaya, bukan retorika. Mudah mudahan lancar dan ke depan, kebijakan pemerintah pusat mengarah ke sana (pemekaran, Red). Jadi saya tegaskan, tidak ada lagi opini tentang pemekaran. Begitu moratorium dibuka, kita akan segera lari sekencang-kencangnya\" demikian Bupati. (sig)

Tags :
Kategori :

Terkait