Jembatan TAP Kian Mengkhawatirkan

Jumat 11-01-2019,10:22 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TAP RU - Kondisi badan jembatan baily di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) yang menjadi akses jalan antar kabupaten baik dari Kabupaten Lebong - Kabupaten Bengkulu Utara - Kota Bengkulu dan sebaliknya, kini kian mengkhawatirkan. Ini setelah melebarnya abrasi di dasar pondasi jembatan dan amblasnya jembatan utama membuat konstruksi jembatan baily yang berada di atasnya mulai melemah. Bahkan ketika dilewati badan jembatan mengalami goyangan yang semakin kuat, bahkan ditambah lagi dengan kondisi papan jembatan yang mulai pecah dan berlubang, tak jarang membuat pengendara bermotor yang melintas terjatuh. Evan salah satunya, salah seorang pengedara dari Kota Bengkulu ketika berniat ke Arga Makmur mengaku pernah mengalami hal ini ketika melintasi jemnatan TAP. \"Posisinya baru saja hujan. Dan saya terjatuh karena papan jembatannya selain licin juga sudah banyak yang rusak. Untung saja banyak warga setempat yang langsung menolong pada saat kejadian,\" ujarnya. Sementara itu, warga setempat Ari juga mengatakan hal yang sama. Sudah banyak kejadian pengendara jatuh dari motor ketika melintasi jembatan tersebut. \"Beberapa kali kejadian itu terjadi. Bahkan, karena kondisi darurat ini banyak pengendara wanita yang terpaksa harus meminta tolong warga untuk menyeberangkan motornya karena khawatir jatuh ketika melintasi jembatan TAP ini,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Agung, Sukamto juga mengatakan, perlu ada penanganan serius pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi jalan TAP tersebut. \"Pembangunan jembatan harus segera dilakukan. Sebab, jika ditunda-tunda bukan hanya keselamatan pengendara yang terancam. Namun erosi sungai bisa lebih meluas dan mengancam landasan jembatan baily. Jika itu terjadi artinya akses jalan TAP ini bisa benar-benar terisolir,\" bebernya. Pantauan RU, keberadaan kondisi jembatan TAP yang semakin mengkhawatirkan itu terlihat mendapatkan pengawasan intens oleh Camat TAP, Nirwan Tomeri, SH. \"Setiap hari saya cek. Apalagi ketika debit air sungai meningkat. Saya cuman ingin memastikan apakah masih memungkinkan dilalui pengendara atau tidak. Kalau sudah sangat membahayakan akan langsung kami stop arus lalu lintas, ini untuk meminimalisir timbulnya korban,\" pungkasnya. (sfa)

Tags :
Kategori :

Terkait