KETAHUN RU - Belakangan ini pengguna media sosial (medsos) khususnya Facebook (FB) diresahkan dengan aksi dugaan penghinaan yang ditujukan ke salah satu suku (Pekal,red). Akun FB atas nama Noprianda Kosongduaenam, yang pemilik aslinya berinisial Na, 14 tahun, pelajar asal Desa Urai Kecamatan Ketahun, sempat terlibat percakapan di facebook messenger (inbox, red) dengan salah seorang rekannya (belum diketahui identitasnya) hingga mengeluarkan kata-kata yang cenderung menyudutkan kesukuan. Percakapan ini membuat masyarakat khususnya, Suku Pekal gerah dan mendapat berbagai komentar miring yang ditujukan kepasa si pemilik akun FB Noprianda Kosongduaenam. Ini terjadi, setelah pemilik akun FB atas nama Desi Cendri Cewexjutex mem-viralkan percakapan mengandung ujaran kebencian tersebut melalui FB-nya dari screenshot percakapan. Tak membutuhkan waktu lama. Keresahan ini, mendapat respon dari sejumlah pihak. Bahkan, pemilik akun yang diduga memuat unsur penghinaan, berhasil didatangkan untuk dimintai klarifikasi atas percakapan itu melalui proses mediasi yang difasilitasi oleh Pemdes Urai pada hari Senin (10/9), siang tadi. Dari hasil mediasi tersebut. Na, membenarkan akun FB atas nama Noprianda Kosongduaenam, yang terlibat percakapan ujaran kebencian itu adalah miliknya. Hanya saja, Na, menerangkan terhitung sejak 6 September 2018 lalu, saat Ia berusaha membuka akun FB melalui handphone (HP) rekannya. Ia, sudah mendapati chatting melalui pesan inbox yang tidak pantas atau percakapan yang saat ini tengah dipersoalkan itu. Selanjutnya, saat Na, berusaha membuka akun FB-nya kembali justru tidak bisa. Dengan demikian, terhitung 6 September 2018, lalu. Noprianda, menyatakan bahwa akun FB miliknya telah dibajak oleh oknum orang yang tidak dikenal. Bahkan, Na, menyatakan jika dirinya selama ini tidak memiliki HP. Selebihnya, melalui surat pernyataan yang dibuatnya dan disaksikan oleh aparatur Pemdes Urai. Na, memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Pekal atas chatting mengunakan akun FB-nya yang telah dibajak oleh orang tidak dikenal tersebut. Dikonfirmasi RU, Pjs Kades Urai, Puji Widodo, mengakui pemilik akun FB yang diduga mengandung ujaran kebencian atau menghina masyarakat Suku Pekal tersebut merupakan pelajar yang tinggal di desanya. Puji, pun mengaku yang bersangkutan sudah didatangkan ke desa untuk memberi klarifikasi atau keterangan atas chatting yang mengandung ujaran kebencian mengunakan akun FB-nya itu. \"Akun FB itu memang benar milik dia (Na, Red). Tapi akun tersebut dalam kondisi dibajak oleh orang lain. Bahkan yang bersangkutan termasuk, pihak keluarga menyatakan jika dia (Na, Res) tidak memiliki HP. Dari hasil mediasi yang kita fasilitasi. Pihak yang bersangkutan sudah memberikan keterangan sebenarnya dan mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat Pekal yang sempat tersinggung oleh kalimat chatting yang tersebar melalui akun FB-nya tersebut,\" jelas Kades.
- Kapolsek; Sudah Dimediasi
- IKMP Sayangkan Kejadian Ini