ARGA MAKMUR RU - Cuaca ekstrem belakangan ini, membuat masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara (BU) cemas terutana warga yang berada di Kepulauan terluar, Pulau Enggano. Ketua adat Kaitora Kecamatan Enggano, M Rafli Zen Kaitora ketika dikonfirmasi Radar Utara melalui selulernya, Senin (22/1), membenarkan hal itu. Disampaikannya, gelombang laut di Pulau Enggano mencapai 5 hingga 6 meter sehingga nelayan di Pulau Enggano tidak berani untuk melaut. \"Sudah hampir 1 minggu tidak melaut, cuaca tidak mendukung, badai dan angin sangat kencang. Demi keselamatan, terpaksa berhenti melaut, masyarakat di sini juga cemas dengan kondisi ini karena khawatir bisa membahayakan,\" jelas lelaki yang sangat respon dengan kemajuan Kecamatan Enggano ini. Selain angin dan badai, kendala lainnya yang dihadapi oleh nelayan Enggano adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). BBM di Pulau Enggano sudah langka akibat kapal feri yang biasanya mengangkut BBM masih belum berani berangkat lantaran gelombang yang sangat tinggi itu. \"BBM kekurangan, kami berharap cuaca bisa normal sehingga nelayan bisa melaut dan BBM tidak langka lagi. Perhatian pemerintah sangat kami harapkan demi terciptanya kenyamanan dan keselamatan masyarakat di Pulau Enggano,\" tandasnya.
- Baliho Ambruk