Gelombang 6 M, Nelayan Enggano Tak Melaut

Selasa 23-01-2018,19:56 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

ARGA MAKMUR RU - Cuaca ekstrem belakangan ini, membuat masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara (BU) cemas terutana warga yang berada di Kepulauan terluar, Pulau Enggano. Ketua adat Kaitora Kecamatan Enggano, M Rafli Zen Kaitora ketika dikonfirmasi Radar Utara melalui selulernya, Senin (22/1), membenarkan hal itu. Disampaikannya, gelombang laut di Pulau Enggano mencapai 5 hingga 6 meter sehingga nelayan di Pulau Enggano tidak berani untuk melaut. \"Sudah hampir 1 minggu tidak melaut, cuaca tidak mendukung, badai dan angin sangat kencang. Demi keselamatan, terpaksa berhenti melaut, masyarakat di sini juga cemas dengan kondisi ini karena khawatir bisa membahayakan,\" jelas lelaki yang sangat respon dengan kemajuan Kecamatan Enggano ini. Selain angin dan badai, kendala lainnya yang dihadapi oleh nelayan Enggano adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). BBM di Pulau Enggano sudah langka akibat kapal feri yang biasanya mengangkut BBM masih belum berani berangkat lantaran gelombang yang sangat tinggi itu. \"BBM kekurangan, kami berharap cuaca bisa normal sehingga nelayan bisa melaut dan BBM tidak langka lagi. Perhatian pemerintah sangat kami harapkan demi terciptanya kenyamanan dan keselamatan masyarakat di Pulau Enggano,\" tandasnya.

  • Baliho Ambruk
SEMENTARA ITU, dampak badai juga terjadi di Kecamatan Kota Arga Makmur dan sekitarnya. Sejumlah tiang-tiang baliho menjadi korban keganasan badai. Seperti di Depan Kantor Disnakertrans BU, kawasan Bundaran Arga Makmur dan beberapa titik lain. Salah seorang warga, Ramsi, 40 tahun mengatakan, Minggu (21/1) sore, ia sedang berada di jalan menuju ke arah Desa Rama Agung tapi badai datang dan menyebabkan beberapa baliho, tiang dan bendera berserakan. \"Mengerikan karena badainya kencang. Mudah-mudahan tidak lama karena masyarakat sudah mulai cemas, apalagi di BU banyak pohon besar yang mengkhawatirkan kena badai,\" tandasnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BU, Made Astawa, SP, MM, ketika dikonfirmasi Radar Utara, mengharapkan agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapi cuaca ekstrim belakangan ini. \"kita berharap masyarakat bisa mawas diri, bagi yang rumahnya rawan diharapkan untuk mengungsi dan menyelamatkan diri untuk sementara. Kemudian, nelayan kita harap bisa membaca situasi karena kondisi belum memungkinkan, tapi saya yakin para nelayan lebih peka karena sudah terbiasa,\" demikian Made. (tie)
Tags :
Kategori :

Terkait