Setahun Dipelihara, Tuyul Dipulangkan ke Luar Sumatera

Senin 15-01-2018,19:14 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SI TUYUL, katanya sudah tertangkap di hari Jum\'at malam Sabtu (13/1) lalu. Sepasang mahluk gaib itu, diakui sudah dikembalikan ke tempat semula di luar pulau Sumatera. Benarkah, Penasaran? Simak ulasannya; BENNY SISWANTO - Arga Makmur SEPASANG tuyul yang kerap menjadi bulan-bulanan, saat musim kehilangan uang, utamanya dalam lembaran-lembaran bernilai tinggi diklaim warga di Kota Arga Makmur, sudah ditangkap. Ini disampaikan Mr X, \"sang pawang\", saat dibincangi Radar Utara di kediamannya, Minggu (14/1). Pria yang masih cukup muda, 41 tahun itu, mengaku kalau dirinya sudah menangkap salah satu bentuk peliharaan pesugihan tersebut. Dalam bincang santai, tapi cukup intens itu, Mr X menerangkan, penangkapan mahluk gaib yang dilakukannya pada hari Jum\'at hingga Sabtu, mendekati waktu subuh, mendapati sepasang tuyul yang merupakan milik satu orang itu, sudah dikembalikan ke tempatnya semula di luar wilayah pulau Sumatera. Bapak 2 orang ini menegaskan, tuyul tangkapannya sudah dipelihara lebih kurang setahun dari seorang \"makelar\" gaib. \"Kami berhasil menangkapnya sekitar Pukul 02.15 WIB. Tentunya dengan ritual tertentu, sesuai dengan pakem dari sesepuh saya. Dan alhamdulillah, sudah saya kembalikan ke tempat semula,\" paparnya, sembari menimpali tanya \"pasti gak percaya\" kepada koran ini, kemarin. Tanya karena sulit dipercaya seperti itu, hingga pandangan miring dan menilai berlebihan, diakui Mr X, merupakan satu hal yang sudah biasa diterimanya. Ternyata, prosesi gaib yang baru saja dilakukannya, sudah dilakukan sejak 1993. Dalam obrolan yang masih kentara sangat dijaga lantaran terkait privasi yang mengarah pada seseorang, Mr X mengaku, mendapatkan trah sebagai pewaris ilmu kebatinan dari keluarganya, saat dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kalau dirunutkan dari silsilah keluarga, kelebihan yang dimilikinya itu merupakan trah ke-36 yang hingga saat ini membuat 2 perewangannya, terus berkomunikasi dengannya lebih kurang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Pria yang memiliki skill memijat ini mengungkapkan, tangkapannya di Jum\'at malam Sabtu itu, memang tengah beraksi di wilayah Kota Arga Makmur dan sekitarnya. Mr X menyebut, tangkapannya merupakan bentuk pesugihan yang jelas, secara agama yang dianutnya, Islam, sangat-sangat dilarang. \"Sejak di bangku SMP, saya merasa tertarik dengan hal-hal yang berbau gaib. Dan akhirnya, saya bertanya dengan keluarga sekaligus mendapatkan penjelasan bahwa sayalah yang dipercaya untuk meneruskan warisan leluhur kami. Mulai dari saat itulah, saya bisa sewaktu-waktu memanggil perewangan saya. Tapi bukan untuk yang buruk,\" tegas pria yang sempat melansir beberapa ritualnya ke jagad maya itu. Dia menambahkan, dalam setiap heboh kehilangan uang oleh masyarakat, tidak pasti semuanya dilakukan oleh tuyul atau pesugihan seperti buto ijo, babi ngepet dan sebutan lain yang cukup familiar di masyarakat. Pria yang enggan diambil gambarnya itu, menyakini, tak jarang isu-isu yang menyeruak justru dimanfaatkan oleh oknum. \"Untuk menangguk untung, minimal eksis,\" ungkapnya. Saat disinggung tentang informasi beberapa tempat di wilayah Sumatera, menjadi tempat menjemput \"peliharaan\" gaib untuk pesugihan? Mr X cukup sangsi ada tempat-tempat semacam itu khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Tapi itu, lanjut dia, berdasarkan kajian dari pakem yang diwarisinya dari keluarga besarnya. Namun begitu, Mr X tidak menyangkal, kemungkinan ada tempat-tempat semacam itu di wilayah Bengkulu Utara. \"Dari beberapa penangkapan yang sudah pernah saya lakukan, seluruhnya berasal dari luar pulau Sumatera,\" terangnya. Perbincangan makin menarik. Mr X menerangkan, pesugihan tidaklah semudah kata khalayak ramai perbincangkan. Ada sanksi, ada konsekwensi, mulai dari memeliharanya hingga tempat peliharaannya gaib itu beroperasi. Semua yang dilakukan oleh pesugihan, lanjut dia, sudah berdasarkan akad dan janji antara si pemilik dengan yang mereka ingin menggunakan jasa mahluk gaib. Namun begitu, Mr X tidak bisa menjamin, kalau pascapenangkapan tuyul yang baru saja dilakukannya, tidak ada lagi kehilangan uang secara gaib, seperti di dalam celengan yang tengah heboh di masyarakat saat ini. Cukup memprihatinkan, Mr X mensinyalkan, banyaknya mereka yang bersekutu dengan gaib demi untuk mendapatkan kemenangan dunia, kaya dengan jalan yang tak diberkahi. Beberapa ciri namun tidak kami ulas secara gamblang, menghindari spekulasi di publik, diterangkan Mr X, pasti dimiliki oleh seseorang yang memiliki pesugihan. Namun begitu, Mr X menegaskan, langkah dan upaya yang paling bijak adalah mendekatkan diri dengan Tuhan yang maha esa dan hanya meminta pertolongan kepada-Nya. Lantas bagaimana dengan beberapa sesaji, seperti dilansir di akun facebook miliknya seperti telur, kopi, teh, tembakau, rokok, kelapa muda jika dikaji dari sudut pandang agamanya? Dirinya menegaskan, benda-benda tersebut tidak lebih sebagai perantara. \"Kalau itu diyakini maka musrik dalam agama saya. Itu hanya perantara saja, untuk memancing dan merupakan syarat dari leluhurnya,\" beber pria ini, sembari menyeruput teh hangatnya bersama wartawan ini. Nada setengah tinggi pun muncul dari mimik wajah Mr X. Ini saat wartawan ini menanyakan, tentang aksinya itu lebih kepada mencari sensasi? Dengan tegas, Ia membantah anggapan itu. Karena menurutnya, secara pribadi, dirinya tidak membutuhkan sensasi. Sepenuhnya dan sebenar-benarnya, lanjut Mr X, apa yang dilakukannya adalah merupakan aksi moril menyikapi fenomena yang terjadi di masyarakat. Kebetulan, lanjut dia merendah, dirinya memiliki kelebihan yang diberikan Tuhan, tentang hal-hal gaib yang belakangan ini terjadi. Karena itu, Mr X merasa salah bahkan berdosa, jika dirinya hanya berdiam diri, sementara dirinya bisa melakukan sesuatu, setidaknya menekan angka keresahan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Tak hanya itu, sangking banyaknya jenis mahluk gaib yang menurutnya harus diyakini selaku umat Islam yakni bagian dari rukun iman. Sangat mungkin keberadaan tuyul bisa saja beraksi di wilayah lain baik di dalam Kota Arga Makmur atau pun kabupaten lain seperti yang dilansir RU, fenomena ini terjadi di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur. \"Saya sangat tulus. Dan tidak mencari apa-apa. Saya cuma tukang urut yang juga diberikan kelebihan oleh Allah dan saya harus bersikap dan itu dibenarkan dalam agama saya. Dan saya pun siap membantu, selagi masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT, untuk membantu sesama manusia,\" pungkasnya (**)

Tags :
Kategori :

Terkait